Berita Terpopuler
BERITA TERPOPULER JATIM: Wisata Nangkula Park Tulungagung - Jerat Asmara Pria Blitar Perdayai Gadis
Empat berita terpopuler Jatim hari Rabu (19/8/2020). Nangkula Park meraup untung besar saat pandemi hingga jerat asmara pria Blitar perdayai gadis.
TRIBUNJATIM.COM - Beragam berita menarik yang terjadi di wilayah Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (19/8/2020).
Pada berita terpopuler Jatim hari ini dibuka dengan Nangkula Park Tulungagung meraup untung besar di tengah pandemi Covid-19.
Selama dua bulan, Nangkula Park di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, telah dikunjungi 100.000 wisatawan.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini meraup keuntungan sebesar Rp 530 juta.
Selanjutnya, pria Blitar bernama Agus Setiawan atau biasa dipanggil Wawan (24), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Ia ditangkap di rumahnya, Senin (17/8) siang kemarin atau selang seminggu dengan aksi jahatnya, yang memperdayai seorang gadis.
Ingin tahu berita selengkapnya, berikut berita terpopuler Jatim hari ini, Rabu (19/8/2020) yang dirangkum TribunJatim.com untuk Anda:
1. Nangkula Park Tulungagung Meraup Untung Besar di Tengah Pandemi Covid-19, Di Luar Ekspektasi

Selama dua bulan, Nangkula Park di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, telah dikunjungi 100.000 wisatawan.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini meraup keuntungan sebesar Rp 530 juta.
Pendapatan sebesar itu diperoleh selama operasional di masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Nangkula Park adalah wisata buatan yang dibuka pada 28 Juni 2020 lalu, saat masa pandemi masih berlangsung.
Menurut Kepala Desa Kendalbulur, Anang Mustofa, target awal pendapatan selama dua bulan itu sekitar Rp 300 juta.
“Ini sudah di luar ekspektasi kami. Ternyata pendapatannya bisa tembus Rp 530 juta selama dua bulan operasional,” ungkap Anang, Senin (17/8/2020).
• Siswa SMKN di Tulungagung Buat Alat Cuci Tangan dan Sensor Suhu Otomatis, Jadi Andalan saat Pandemi
• Workshop di DeDurian Park Jombang, Ajak Warga Sulap Limbah Kayu Jadi Barang Bernilai Ekonomi Tinggi
Pendapatan itu bersumber dari tiket, tempat parkir dan resto yang ada di dalam area taman wisata ini.
Tempat wisata buatan ini menawarkan taman bunga celosia yang tidak bisa tumbuh sempurna di sembarang tempat.
Hamparan bunga celosia yang didominasi warna merah menghiasi area di antara gazebo.
2. 5 SMA dan SMK di Situbondo Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Terapkan Protokol Kesehatan

Sejumlah SMA dan SMK di Situbondo mulai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka hari ini, Selasa (18/9/2020).
Uji coba pembelajaran tatap muka dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi di Gugus Covid-19 Pemkab Situbondo.
"Hari ini merupakan hari pertama siswa masuk untuk uji coba pembelajaran tatap muka," ujar Nurhidayat Yuliadi, Kepala SMA N 1 Situbondo kepada sejumlah wartawan.
Uji coba pembelajaran tatap muka tersebut, kata Nurhidayat, tentunya pihak sekolah menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
“Seluruh siswa dan siswi harus melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dan sekolah juga telah mensiapkan ketentuan sesuai protokol Covid-19," katanya.
• Masuk Zona Oranye Covid-19, Mojokerto Tunjuk 3 Sekolah untuk Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
• SMK Yosonegoro Magetan Mulai KBM Tatap Muka, Siswa Wajib Bawa Surat Cek Kesehatan dan Izin Orang Tua
Ia menjelaskan, dalam uji coba pembelajaran tatap muka tersebut, setibanya di sekolah siswa harus cuci tangan, pengecekan suhu tubuh hingga pembatasan jarak fisik siswa di dalam kelas.
“Dari total jumlah 1.009 siswa kelas X, XI dan Kelas XII di SMAN 1 Situbondo ini, tidak semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka. Sekolah hanya memberlakukan pembelajaran tatap muka hanya 50 persen dari jumlah siswa yang ada,” jelasnya.
Bukan hanya itu saja, lanjut Nurhidayat, proses pembelajaran tatap muka juga dilakukan secara terjadwal.
“Siswa yang belajar tatap muka dilaksanakan secara bergantian. Misalnya, jadwal hari ini kelas X saja yang masuk sekolah dan besok harinya kelas XI selanjutnya kelas XII," urainya.
Menurut Nurhidayat, para siswa yang masuk kelas dibagi dua sesi, setiap sesi siswa-siswi mengikuti pembelajaran sekitar tiga jam.
3. Jerat Asmara Pria Blitar Perdayai Gadis Lewat Foto Profil Palsu, Bawa ke Gubuk Sepi, Terkuak dari HP

Meski baru keluar penjara dengan kasus pencabulan terhadap seorang gadis, namun belum membuatnya kapok.
Ia akhirnya kembali masuk bui, dengan kasus memperdayai seorang gadis juga.
Adalah Agus Setiawan atau biasa dipanggil Wawan (24), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Ia ditangkap di rumahnya, Senin (17/8) siang kemarin atau selang seminggu dengan aksi jahatnya, yang memperdayai seorang gadis.
Korbannya, Trw (20), gadis asal Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
"Pelaku memperdayai seorang gadis. Soal dugaan pencabulannya, itu masih kami selidiki. Namun, korbannya sempat dianiaya (ditempeleng), dan ponselnya dibawa kabur sehingga pelaku dikenai dua pasal. Yakni, pencurian dan penganiayaan" kata AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar.
• Siasat Licik Pria Gresik Perdayai ABG Gresik hingga Dinodainya, Foto Facebook Jadi Andalan
• Awal Mula Guru SMP di Bojonegoro Perdayai 25 Cewek Foto Bugil, Kenalan di Facebook Tawarkan Ini
Menurut Fanani, pelaku itu adalah pekerjaannya serabutan, di antara jadi kuli bangunan. Namun, ia bisa memperdayai korbannya meski korbannya seorang gadis. Itu karena ia mengenal para korbannya di media sosial (facebook).
Modusnya, pelaku mengganti profil fotonya, dengan foto pria lain, yang jauh lebih tampan. Karena itu, para gadis yang akan jadi calon korbannya mau diajak kenalan karena dianggap kenalan dengan pria perlente.
"Saat melakukan aksinya yang pertama juga begitu. Saat itu pelaku dihukum enam bulan karena dapat asimilasi (terkait Corona-19). Aksi pertamanya itu, korbannya seorang gadis dan diduga sempat dicabuli lalu telepon selulernya dibawa kabur," ujarnya.
Begitu juga pada aksinya yang kedua ini. Itu terjadi selang dua bulan sehabis pelaku keluar penjara (Lapas kelas II B Blitar).
4. Buntut Bantuan Pangan Daging Ayam Busuk di Tuban, PMII Tuding Ada 'Politik Bisnis Kemiskinan'

Temuan daging ayam busuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang ditemukan di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kamis (13/8/2020), berbuntut panjang.
Temuan tersebut mendapat perhatian dari aktivis PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tuban.
Puluhan aktivis mahasiswa beratribut biru kuning itu unjuk rasa di kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) setempat, di jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Selasa (18/8/2020), pukul 10.00 WIB.
Dalam orasinya mahasiswa menuding produk BPNT dijadikan bisnis kemiskinan.
"Jangan sampai BPNT ini malah jadi bisnis kemiskinan, ujung-ujungnya rakyat yang dikorbankan. Kualitas beras, telur dan daging yang tidak layak," teriak orator aksi.
• 10 Fakta Bangkrutnya Venezuela Akibat Sikap Negara Terlalu Baik, Warga Terpaksa Makan Daging Busuk
• Enam Tuntutan Disampaikan PMII Tuban Atas Temuan Daging BPNT Busuk
Ketua Umum PC PMII Tuban, M Chanif Muayyad mengatakan, program BPNT di Kabupaten Tuban kerap diwarnai dengan kasus dugaan penyimpangan.
Dari model terbaru yang digunakan, masih terjadi praktek di lapangan yang tidak sesuai aturan dan masih banyak penyimpangan.
Bahkan dijadikan politik bisnis kemiskinan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Ini sudah dijadikan politik bisnis kemiskinan, terbukti adanya temuan produk yang secara kualitas tidak layak. Beras berkutu, telur dan daging busuk," ujar Chanif.
Dijelaskannya, selama melakukan advokasi ada sejumlah temuan yang didapat. Pertama, temuan pengecekan para KPM muncul 1 nama yang tidak menerima KKS. Setelah ditelusuri ternyata yang tidak menerima KKS sebanyak 200 KPM.