Petani Jeruk Desa Selorejo Demo 'Kecewa Hak Sewa Dirampas', Begini Jawaban Singkat Bupati Malang

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi memberi jawaban singkat ketika ditanya terkait aksi orasi petani jeruk asal Desa Selorejo di Pendopo Peringgitan Agung pada Rabu (19/8/2020).

"Nanti biar bagian hukum yang menyelesaikan (polemik petani jeruk," terang Sanusi, usai peresmian ruang tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di RSUD Kanjuruhan.

Sanusi juga memilih menyerahkan penyelesaian polemik petani jeruk kepada Sekretaris Daerah (Sekda).

• 5 Tanda Gula Darah Naik yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Sering Buang Air Kecil

• Kisah Siswa 5 SD Budi Daya 2.000 Lidah Buaya, Bikin Pakis Sidorejo I Jadi Kampung Aloe Vera

Ketika ditanya solusi, Sanusi bahkan belum punya terobosan untuk mengatasi polemik petani jeruk itu.

"Masih belum ada. Biar Pak Sekda melakukan pengkajian untuksemua persoalan itu," terang Sanusi.

Di sisi lain, petani jeruk Desa Selorejo meluapkan kekecewaanya.

• Pencairan BLT Rp 600 Ribu untuk Pekerja Gaji di Bawah Rp 5 Juta di Sampang Diprediksi Akhir Agustus

• Tabuh 9 Beduk Tandai Tahun Baru Islam 1442 H di Lamongan, Semangat Hijrah Perangi Covid-19

Massa bergerak geruduk Pendopo Pringgitan Kabupaten Malang, Rabu (19/8/2020) untuk menggelar demo. Rombongan datang pukul 09.00 WIB.

"Aksi kami berawal dari ke (pemerintah) tidak ada yang menanggapi. Sudah ditunggu seharian (kepala desa) tidak muncuk. Kami berniat ke pak Bupati untuk minta tolong agar diberi pertolongan," ujar Ketua Kelompok Tani Sumberrejeki Desa Selorejo, Purwati.

Saat berorasi, massa menyuarakan banyak petani yang sewanya belum habis. Namun haknya dirampas.

Setelah massa lama menunggu, Bupati Malang, Muhammad Sanusi ternyata tidak berada di lokasi.

"Infonya Pak Bupati tidak ada karena ada acara," kata Purwati. 

Penulis: Erwin Wicaksono

Editor: Heftys Suud