Tingkatkan Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19, Banyuwangi Gelar Festival Pangan Non Beras

"Kacang koro pedang ini produk unggulan desa kami, kami olah menjadi makanan menarik. Ada brownies, ada tepung koro yang nisa mengganti tepung terigu. Juga ada sirup koro," kata peserta dari Desa Sidowangi.

• Klaster Baru Pondok Pesantren, Dinkes Banyuwangi Perluas Penelusuran Kontak Pasien dan Sterilisasi

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan, menjelaskan Festival Pangan Non Beras melombakan kreasi makanan non beras yang diikuti 110 peserta. Yang terdiri dari kader PKK, pelaku usaha kuliner hingga warga umum se-kabupaten. Proses seleksi awal dilakukan lewat video yang dikirimkan peserta.

“Kami menerapkan protokol kesehatan sejak awal. Jadi seleksi dilakukan lewat video yang berisi proses memasak hingga penyajian. Lalu kami menyaring yang terbaik untuk ditampilkan di festival,” terang Arief.

Arief mengaku sengaja menggelar acara di AWT karena lokasinya alami dan berlimpah udara segar.

"Sesuai kaidah kesehatan, karena tempatnya outdoor sehingga pengunjung dan peserta bisa diatur jaraknya,” ujar Arief.

• Libur Panjang, Rebound Banyuwangi Mulai Ramai Wisatawan, Sektor Kuliner Rakyat Ikut Meningkat

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, upaya peningkatan ketahanan pangan warga menjadi salah satu program PKK bersama dengan pemkab.

PKK ingin lebih mengenalkan aneka olahan makanan yang bisa dibuat dengan bahan pangan selain beras.

Selain lebih murah karena bahan mudah didapat, bahan pangan alternatif memiliki kandungan gizi yang lebih beragam.

“Seperti singkong, ubi jalar, jagung apabila diolah dengan kreatif, menghasilkan makanan yang tidak hanya menarik dan enak tapi juga bergizi tinggi bagi anggota keluarga," katanya.

Editor: Dwi Prastika

• Difasilitasi PCNU Banyuwangi, Perguruan Silat Pagar Nusa dan PSHT Ikrar Rukun Bersama