Innalillahi Prof Malik Fadjar Wafat, Mantan Menteri dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Malik Fadjar wafat. Dikenal berjasa besar bangun sekolah Muhamadiyah Yogyakarta, Magelang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 1983-2000 Prof Dr (H.C.) Drs H. Abdul Malik Fadjar MSc meninggal dunia di usia 81 tahun, Senin (7/9/2020).
Sosok yang merupakan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM tutup usia pukul 19.00 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kabar Prof Malik Fadjar wafat dibenarkan pihak UMM dengan mengeluarkan siaran resminya ini.
Almarhum lahir di Yogyakarta pada 22 Februari 1939. Ia dikenal sebagai tokoh bangsa yang sangat peduli pada dunia pendidikan.
• Jual Beli Pil Ekstasi, 2 Terdakwa Sindikat Jaringan Lapas Porong dan Madiun Dituntut 9 Tahun Penjara
• 5 Tips Menjaga Kenyamanan Pakai Masker di Tengah Cuaca Panas, Pilih Bahan yang Tepat & Bawa Cadangan
Sebagai anak seorang guru yang juga aktivis Muhammadiyah, Malik Fadjar adalah sosok yang mewarisi jiwa aktivisme dan kepemimpinan ayahnya, Fadjar Martodiharjo yang di kalangan Muhammadiyah dikenal sebagai tokoh yang bijaksana dan mengayomi.
Darah guru terbukti menancap kuat dalam dirinya, terutama sejak ia menjadi guru agama di daerah terpencil di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 1959, yaitu Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Taliwang. Selanjutnya, perjalanan hidupnya tak pernah lepas dari dunia pengajaran dan pendidikan.
Selepas dari SRN Taliwang, ia berturut-turut kemudian mengajar di Sekolah Guru Bantu (SGB) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Sumbawa Besar NTB pada 1960-1963.
• Teknik dan Skill Mulai Terasah, Tim Pelatih Persebaya Mulai Fokus Matangkan Chemistry Antar Pemain
• Incar Ponsel Sahabat, Gadis Surabaya Ini Berkomplot dengan Begal, Bonceng Korban Lewat Jalan Sepi
Kemudian menjadi dosen Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang pada 1972, dosen dan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM hingga 1983, dan kemudian menjadi rektor di dua kampus, yaitu di UMM pada 1983-2000 dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 1994-1995.
Selama puluhan tahun menjadi guru di Muhammadiyah, ia tak sekadar menjadi seorang pendidik, tapi juga berkontribusi besar membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah dan perpustakaan desa di daerah Yogyakarta dan Magelang.
Kesuksesannya dalam mengembangkan pendidikan, terutama pendidikan Islam, membuat namanya kian disegani dalam dunia pendidikan Indonesia.
Terlebih, ia mampu membawa UMM yang semula tak begitu dipandang menjadi kampus yang amat disegani dalam konteks nasional bahkan internasional.
Hal itu membuatnya dipercaya sebagai Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie pada 1998-1999 dan Menteri Pendidikan Nasional di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputri 2001-2004.
Ia juga sempat menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla yang ketika itu mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2004.
Di samping itu, Malik juga aktif di Ikatan Cendekiwan Muslim Indonesia (ICMI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS).
Sosoknya menempuh perkuliahan di IAIN Sunan Ampel Malang pada 1963 dan meraih gelar Sarjana Pendidikan Kemasyarakatan Islam pada 1972.
Tujuh tahun setelahnya, yaitu pada 1979, ia melanjutkan studinya di Florida State University, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Science di bidang pengembangan pendidikan pada 1981.
Kepakarannya di bidang pendidikan kian lengkap setelah Malik dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel pada 1995.
Kemudian pada 2001, Malik mendapat gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di bidang kependidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Belum diketahui almarhum akan dimakamkan dimana.
Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Heftys Suud