Sindikat Pengedar Uang Palsu di Surabaya Diringkus Polisi, Modus Beli Barang Mahal dengan Uang Cash
Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap seorang pengedar uang palsu.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap seorang pengedar uang palsu bernama Siswadi.
Siswadi, merupakan pelaku yang terhubung dengan dua pelaku lainnya yang berhasil diringkus oleh Satreskrim Polres Ngawi sebelumnya, yakni Sumarji dan Sumardi mantan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun dan calon Bupati Madiun.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, Siswadi ini mendapat bagian Rp 400 juta uang palsu. Tersangka mendapatkan uang ini dari ANK yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.
ANK merupakan otak dari pembuatan dan pengedaran uang palsu ini.
• Viral Truk Muatan Cabai Tabrak Remaja Balap Liar, 1 Orang Meninggal, Sopir Dihajar dan Truk Dirusak
• Tragis Istri Tewas Usai Makan Lumpia di Kulkas, Suami Syok Lihat Banyak Muntahan, Dehidrasi Parah
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pengembangan,"kata Sudamiran, Selasa (6/10/2020).
Hasil pemeriksaan, modus tersangka mengedarkan uang palsu adalah dengan menggunakannya berbelanja dengan barang yang cukup mahal secara cash.
Selain itu, diungkap pula uang tersebut rencananya akan dimasukkan kedalam bank melalui orang dalam bank.
Hal itu disebutkan Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana.
"Awalnya mau masukkan uang tersebut ke bank. Pakai orang dalam bank tapi tidak bisa," terang Arief.
Polisi mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap uang palsu yang terlanjur diedarkan oleh sindikat tersebut.
Saat ini kasus tersebut masih didalami oleh polisi. Satreskrim Polrestabes Surabaya akan bekerja sama dengan Polres Ngawi dan Polda Jatim untuk membongkar sindikat pemalsu uang terdebut. (SURYA/Firman Rachmanudin)
Editor: Pipin Tri Anjani
• Puluhan Warga Ponorogo Positif Covid-19 Setelah Jenguk Bayi dan Ibunya, Diisolasi Malah Tak Taat
• Maling Kotak Amal di Surabaya Timur Kepergok Saat Hendak Beraksi, Dikeler, Ngaku-ngaku Kuli Bangunan