Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Minuman Rosela Olahan Ibu di Kediri Bakal Tembus Pasar Eropa, Sebulan Omzetnya Bisa Rp 27 Juta

Minuman rosela olahan Rinawati, ibu rumah tangga asal Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri bakal tembus pasa Eropa. Omzetnya sebulan bisa Rp 27 juta.

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Hefty Suud
SURYA/FARID MUKARROM
Rinawati seorang ibu rumah tangga produsen minuman tradisional asal Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Minuman tradisional berbahan rosela dan rempah-rempah asal Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri yang diproduksi Rinawati, akan dipasarkan ke daratan Eropa.

Rinawati mengatakan, dirinya mulai memproduksi minuman rosela sekira satu tahun yang lalu.  

"Awalnya ide pembuatan ini dari sosialisasi Pemerintah dengan konsep "back to nature" yang kemudian kami diarahkan untuk membuat bahan rempah. Tujuannya untuk hidup lebih sehat lagi tanpa ada bahan kimia,” cerita Rina pada awak TribunJatim.com.

Baca juga: Apes Nyalakan Lilin Saat Mati Lampu, Api Sambar Meja, Rumah di Kota Malang Nyaris Hangus Terbakar

Baca juga: Tragedi Permak Tubuh Berujung Maut, Wanita Kaya Tewas seusai Operasi Payudara, Duka Jadi Kado Ultah

Kemudian Rina, panggilan akrabnya, mencoba membuat minuman rosela, lalu dipasarkan kepada warga sekitar.

Hasilnya, masyarakat merespon cukup baik dengan minuman rosela yang diolah Rina.

“Ternyata peminatnya banyak, hingga akhirnya saya waktu itu mengirim sampai luar kota dari situ kami buka usaha yang dikomersilkan,” ujarnya.

Baca juga: BERITA TERPOPULER SELEB: Fadel Bongkar Rasanya Punya Istri Lebih Tua - Nia Bingung Anak Makin Kritis

Baca juga: Nia Ramadhani Lari-lari Demi Mertuanya, Pengorbanan di Balik Liburan Mewah, Istri Ardi: Habis Napas

Untuk produk yang digunakan dalam minuman rosela ini murni mengambil bahan baku rempah dari Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

“Ada bunga rosela, lemon lokal asli Kediri yang cukup banyak dan ketiga ada empon-empon mulai kunyit, temulawak jahe semuanya sangat murah meriah di sini (Kecamatan Semen). Bahkan sampai harga kunyit itu cuman 2000 per Kilogram, saya sampai kasihan dengan mereka (petani) akhirnya saya kerja sama dengan mereka untuk menjualkan hasilnya ke saya dan harganya bisa membaik,” jelasnya.

Penjualan produk minuman tradsional ini sementara masih dipasarkan di Blitar, Tulungangung dan Surabaya.

Bahkan kedepan rencana akan dipasarkan ke Jakarta serta diikutkan dalam sebuah acara pameran di Eropa.

“Nanti akan dipasarkan di Eropa seperti Selandia Baru hingga daerah asia Korea Selatan mereka juga memerkan produknya ke kita,” tuturnya.

Harga produk minuman tradsional ini juga relatif murah berkisar mulai 2500 – 6000 rupiah yang tediri dari 3 jenis produk minuman.

“Kalau lemon drink 2500 di reseler harga ecerannya 3500, kalau minuman Rosela 3500 untuk reseller dijual tertinggi 4500 dan empon empon 4000 dari reseler dijualnya sampai 6000,” ungkapnya.

Melalui pembuatan produk minuman tradisional ini Rinawati mengaku bisa dapatkan omzet hingga Rp 27 juta dalam satu bulan.

Penulis: Farid Mukarrom

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved