Demo Tolak Omnibus Law di Kediri
Massa Kecewa, Demo Tolak Omnibus Law di Kota Kediri Berakhir dengan 'Penyegelan' Kantor DPRD
Massa yang tergabung dalam Aliansi Sekartaji kecewa berat karena aksinya menyampaikan aspirasi tidak diterima satu pun anggota DPRD Kota Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Massa yang tergabung dalam Aliansi Sekartaji kecewa berat karena aksinya menyampaikan aspirasi tidak diterima satu pun anggota DPRD Kota Kediri, Rabu (21/10/2020).
Sebagai buntut kekecewaan, massa secara simbolis menyegel Kantor DPRD Kota Kediri.
Tulisan segel tersebut ditempelkan di pintu masuk kantor dewan.
Selain itu, spanduk bertuliskan "Gedung Ini Disegel Rakyat" dan "Tolak Omnibus Law" juga dibentangkan di papan nama kantor dewan.
Aksi demo yang digelar Aliansi Sekartaji untuk menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja telah berlangsung untuk kedua kalinya.
Pada aksi pertama, massa sempat ditemui dan berdialog dengan pimpinan dewan.
Namun pada aksi kedua tidak ada satupun anggota dewan yang menemui massa.
Baca juga: Aliansi Bima Sakti Minta KPU Kediri Sumpah Pocong, Harap Tak Ada Kecurangan Terkait Paslon Tunggal
Baca juga: Biro Travel Umroh Kediri Sebut Potensi Biaya Perjalanan Ke Tanah Suci Naik 2 Kali Lipat Saat Pandemi
Masalahnya dari penjelasan bagian sekretariat dewan, seluruh anggota dewan sedang ada agenda tugas keluar kota.
Sebagai gantinya, massa hanya ditemui Tri Krisminarko, dari Sekretariat Dewan.
Namun kehadirannya kurang bisa diterima massa yang menghendaki ditemui langsung anggota dan pimpinan dewan.
Tri Krisminarko sendiri menyampaikan supaya aspirasi masyarakat disampaikan secara tertulis kepada dewan. Selanjutnya aspirasi tersebut akan dikirim ke DPR RI.
Baca juga: Operasi Disiplin Bermasker di Kediri Kembali Digelar, Ada yang Mendapat Teguran Sampai Disidang
Baca juga: Debat Pilwali Blitar 2020 Bakal Digelar Tiga Kali, Sesi Terakhir Gunakan Bahasa Jawa
Namun saat Tri Krisminarko berpidato, massa malah berorasi menghujatnya.
Massa berdalih aspirasinya melalui dewan serta menolak ditemui petugas dari Sekretariat Dewan.
"Kami ini tidak bodoh, jawaban yang disampaikan diplomatis," ungkap salah satu korlap aksi.