Sutiaji: Keputusan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Malang Tak Perlu Tunggu Tahun Ajaran Baru
Soal masuk sekolah pada tahun 2021, Sutiaji: keputusan pembelajaran tatap muka di Kota Malang tak perlu tunggu tahun ajaran baru.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sistem pembelajaran tatap muka di sekolah kini menjadi bahan perbincangan masyarakat, seusai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memperbolehkan siswa untuk masuk sekolah pada tahun 2021.
Kebijakan tersebut berdasarkan keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku pihaknya telah mempersiapkan jauh-jauh hari soal pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut.
Sehingga dia merekomendasikan, untuk di Kota Malang bisa segera melangsungkan pembelajaran secara tatap muka.
Dengan memperhatikan penuh standar protokol kesehatan pencegahan virus Corona ( Covid-19 ) dengan menyiapkan hand sanitizer, tempat cuci tangan, di sekolah-sekolah.
Baca juga: Hendak Pulang, Manajer Outlet Ayam di Malang Kaget Dapati Motornya Raib, Padahal Kunci Masih Dibawa
Baca juga: Batu Andesit di Kayutangan Heritage Kota Malang Mulai Dipasang, Rel Trem Akan Dilapisi Plastik
"Semua sudah kami persiapkan. Bahkan sejak jauh-jauh hari dan tidak harus menunggu tahun ajaran baru. Jadi bukan ajaran baru bukan semester depan, ya semester ini," ucapnya, Sabtu (21/11/2020).
Berkaitan dengan pembelajaran tatap muka di sekolah itu, Sutiaji mengatakan, sebenarnya tidak harus menunggu status warna zona Covid-19 di suatu daerah.
Dikarenakan, status zona Covid-19 di suatu daerah tersebut sifatnya tidak menentu. Terkadang kuning, besoknya oranye, merah, dan kembali lagi ke kuning.
Untuk itu, sebagai kepala daerah dia mengaku harus memiliki sebuah keberanian untuk menentukan arah kebijakan.
Baca juga: Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Sekolah SD dan SMP di Kota Mojokerto Akan Dimulai
Baca juga: Pemohon e-KTP Geruduk Kantor Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto, Berdesak-desakan Sampai Pagar Roboh
Mengingat pandemi Covid-19 belum ada yang tahu sampai kapan selesainya.
"Kita harus punya keberanian. Ketiga Pak Jokowi pernah mengatakan bahwa antara gas dan rem harus imbang. Maka saya kira kami menyambut dengan baik. Dan tidak heran, karena kami sudah siap dan sudah melakukan simulasi sejak dulu," ucapnya.
Simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Malang sendiri telah dilakukan di sejumlah sekolah sejak beberapa bulan lalu.
Secara teknis, pembelajaran tatap muka harus diikuti oleh 50 persen dari jumlah siswa yang ada di dalam kelas.
Sementara 50 persen sisanya bisa mengikuti pembelajaran melalui sistem online.
Baca juga: Wali Kota Malang Sutiaji Wajibkan Seluruh OPD Gerakkan Urban Farming di Tahun 2021
Baca juga: 281 Perumahan Kota Malang Belum Serahkan PSU ke Pemkot Malang, Sutiaji: Developer Harus Serahkan PSU