Pemasangan Plat Jembatan Usai, Fly Over Kedungkandang Kota Malang Bakal Diresmikan 23 Desember 2020

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Progres pembangunan Fly Over Kedungkandang Kota Malang terus dikebut.

Hal tersebut dilakukan, lantaran fly over yang menyambungkan daerah Kedungkandang dan Buring tersebut bakal diresmikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji pada 23 Desember 2020.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, proses pengerjaan Fly Over Kedungkandang telah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

"Tadi kami telah mengecek satu per satu. Semua on schedule. Bahkan pemasangan plat di atas jembatan sudah selesai dilakukan. Tinggal proses penyelesaian di kanan kiri," ucapnya, Jumat (4/12/2020).

Pria yang akrab disapa Bung Edi itu menambahkan, kendalanya hanya terdapat di bagian bawah fly over atas kejadian plengsengan ambrol.

Baca juga: Target Waktu Perbaikan Plengsengan Ambrol di Bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang Diperpanjang

Baca juga: 6 ASN di Balai Kota Malang Positif Covid-19, Kini Jalani Isolasi di RSUD Kota Malang

Oleh karenanya, nantinya plengsengan tersebut bakal diganti dengan dinding penahan dari bahan dasar beton pile.

"Saat ini mulai dikerjakan. Di bagian bawah jembatan juga dikerjakan. Terutama untuk melancarkan akses masyarakat ke pasar. Dan menunjang pertumbuhan perekonomian di wilayah Malang timur," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Hadi Santoso mengatakan, progres pembangunan Fly Over Kedungkandang secara akumulasi sudah mencapai 85 persen.

Baca juga: Sering Ambrol, Plengsengan di Bawah Fly Over Kedungkandang Kota Malang Bakal Diganti Dinding Penahan

Baca juga: Pakar Politik UMM Sebut Potensi Swing Voters Pilkada Malang 2020 Masih Sangat Besar

Tinggal nantinya proses pengaspalan saja yang diperkirakan bisa dimulai pada 15 Desember 2020.

"Kalau tanggal 15 Desember diaspal, mungkin sudah 100 persen, kalau dindingnya selesai. Kalau dindingnya belum selesai berarti belum 100 persen," ucap pria yang akrab disapa Soni itu.

Sedangkan untuk plengsengan ambrol, Soni menargetkan dapat rampung pada 30 Desember 2020 mendatang.

Baca juga: Wartawan di Kota Malang Jalani Tes Swab Seusai Wali Kota Sutiaji Positif Covid-19

Dikarenakan ada penggantian desain konstruksi dari yang semua plengsengan batu, digantikan dengan dinding penahan dari beton pile.

"Saya yakin pelaksana ini bisa menyelesaikan secara on time, jadi dengan begitu, maka tidak akan kita berlakukan hukum kontrak denda," tandasnya.

Editor: Dwi Prastika