TRAGIS 3 Balita Digorok Lehernya oleh Ibu Kandung, Ditinggal Suami Mencoblos, Motif Himpitan Ekonomi
Diketahui, saat suami dan anak sulungnya pergi ke TPS untuk mencoblos, Marina Tafona'o membunuh ketiga anaknya yang masih balita.
Ketiga korban berjenis kelamin laki-laki, berinisial YL (5), SL (4), DL (2).
Ketiga balita tersebut ditemukan tergeletak bersimbah darah di kamarnya dengan kondisi leher tergorok. Posisi ketiga anak tersebut tampak tidur berdekatan.
Iptu Yasden Hulu menuturkan, sewaktu kejadian suami pelaku, anak sulung serta kakek nenek korban berangkat ke TPS untuk memilih Calon Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara.

Baca juga: Tragis Bocah Deket 9 Tahun Tewas Sepulang Sekolah, Diseruduk Mobil Saat Boncengan dengan Orang Tua
Baca juga: Kematian Tragis Petani Ditebas Lehernya oleh Pria di Kebun, Perkaranya Soal Santet dan Warisan Tanah
Iptu Yasden Hulu menyebutkan kronologi kejadian pada Rabu (9/12/2020) pukul 09.00 WIB, dimana kakek ketiga korban, Faomambòwò lahagu, nenek Setiani Zega, anak sulung pelaku dan ayah korban Nofedi Lahagu berangkat bersama ke TPS II Desa Banua Sibohou.
"Sebelum keempatnya berangkat mereka pamit terlebih dahulu kepada pelaku dan para korban," jelasnya Yasden kepada Tribun-Medan.com ( grup TribunJatim.com ), Kamis (10/12/2020).
Selanjutnya pada pukul 12.00 WIB, kakek, nenek dan kakak korban pulang ke rumah sedangkan ayah korban masih tinggal di TPS.
Sekitar pukul 13.30 WIB ketiganya sampai di rumahnya dan mereka langsung masuk ke dalam rumah melalui pintu depan rumah yang belum dikunci oleh pelaku.
"Setibanya di dalam rumah para saksi melihat ketiga orang korban dalam keadaan terluka dan tidak bernyawa dengan posisi luka gorok di leher sedangkan pelaku berada di samping korban dengan posisi tidur terlentang dan sebilah parang berada di sampingnya," tutur Iptu Yasden Hulu.
Setelah melihat kejadian itu, para saksi kaget dan ketakutan sehingga kakak korban langsung menelepon ayahnya, Ama Fani yang rumahnya berada sekitar 30 meter dari rumah mereka untuk memberitahukan kejadian tersebut.

Baca juga: 2 Bocah Pelaku Pembunuhan di Bukit Jamur Dihukum Penjara, Keluarga Korban: Jauh dari Keadilan
Baca juga: BERITA TERPOPULER JATIM Sosok Aditya Halindra Faridzki hingga Jembatan Karangrejo Tulungagung Ambles
Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB ayah korban sampai di rumah dan melihat ketiga anak kandungnya dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi luka di leher.
“Sekitar pukul 17.00 WIB, Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa dan Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi menuju tempat kejadian tersebut," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa saat ini keluarga tersebut tinggal menyisakan satu orang putri sulungnya.
"Pelaku dengan auaminya Nofedi Lahagu alias Ama Fani mempunyai 4 orang anak, dan tinggal Sefriani Lahagu alias Fina anak yang sulung," bebernya.
Iptu Yasden Hulu menyebutkan bahwa modus pembunuhan yang dilakukan dengan cara menggorok leher anak-anak tersebut hingga nyaris putus.
"Menggorok leher dengan menggunakan sebilah parang hingga ketiga korban meninggal dunia," bebernya.