Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jembatan Kedungkandang Bisa Memberi Multiplayer Effect Sektor Ekonomi

Setelah dinantikan lama, Jembatan Kedungkandang Kota Malang akhirnya difungsikan, Rabu (30/12/2020)

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Januar
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Jembatan Fly Over Kedungkandang. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG- Setelah dinantikan lama, Jembatan Kedungkandang Kota Malang akhirnya difungsikan, Rabu (30/12/2020).

Jembatan ini dipandang Prof Dr Imam Mukhlis SE MSi, Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (UM) sebagai hal vital yang perlu dibangun untuk memudahkan koneksi untuk mendukung logistik, proses produksi, distribusi barang dan jasa juga investasi. 

"Yang penting sebenarnya adalah posisi di Kedungkandang bisa meningkat pemerataan pembangunannya. Sehingga akses masyarakat dalam pembangunan lebih meningkat lagi," kata Imam pada suryamalang.com, Selasa (29/12/2020). Apalagi pemerintah Kota Malang sedang mengembangkan wilayah timur. Ia yakin pembangunan jembatan Kedungkandang bisa memberikan multi player effect untuk sekitarnya. 

Sehingga bisa mendorong ekonomi lebih merata. Contohnya saja nanti mungkin banyak tumbuh perumahan-perumahaan. Saat ini, perumahan di wilayah sana sudah mulai bergerak. Jika ada jembatan itu, maka akan lebih cepat berkembang. 
Kemudian juga sudah ada exit tol di timur Malang (Madyopuro). Dengan ada jembatan ini bisa memecah lalu lintas Malang yang selalu macet. 

Baca juga: Dorong Pengembangan Usaha, 17 BUMDESMA di Nganjuk Dapat Bantuan Sarana dan Prasarana Operasional

Maka berikutnya adalah penataan wilayahnya yang harus dilakukan Pemkot Malang. Misalkan pelebaran jalan atau utilitas lainnya yang bisa dimanfaatkan masyarakat lebih luas. Termasuk adanya pergerakan ekonomi, industri dll. Dikatakan, sebelum diresmikan saja, antusias warga pada jembatan itu sudah terlihat. Mereka mendatanginya untuk melihat jembatan itu sebagai "objek wisata" baru saat pandemi Covid-19. 

Ada yang hanya jalan-jalan, berolahraga dll. Sehingga dirasa tepat pembangunan jembatan itu. "Bahkan sebagai keharusan. Sebab kawasan timur Malang menuju sebagai kota satelit. Maka perlu banyak utilitas yang mendukungnya," jawab Imam.
Selain itu juga perlu dipikirkan moda transportasinya agar pusat-pusat bisnis di sekitar sana juga berkembang. Saat ini, dari pantauan suryamalang.com, di kawasan itu hanya dilewati angkutan umum/angkot satu jurusan.

Namun cukup lama jika menunggunya lewat. Bagi yang ingin cepat dan tidak memakai transportasi umum, memang bisa memakai ojek online.

Dulu juga ada bus sekolah saat masih sekolah luring. Misalkan bus sekolah dari SDN Model. Ada juga bus sekolah dari Dikbud untuk sekolah di sekitar Tlogowaru dan Bumiayu. Sylvianita Widyawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved