Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penemuan Koin Kuno Bertuliskan Huruf China di Bondowoso Dikirim ke BPCB Jatim

koin kuno bertuliskan huruf China telah dikirimkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bon

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Yoni Iskandar
danendra/Surya
Hanan (40) Warga Dusun Karang Tengah, Desa Sumbersalam, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso menunjukkan koin kuno yang ditemukannya saat menanam cabai di sawah. 

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Sampel koin kuno bertuliskan huruf China telah dikirimkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Bondowoso beberapa pekan lalu untuk diteliti.

Sampel koin kuno yang diteliti berjumlah 10 keping dengan bentuk dan tulisan China yang berbeda.

Kasi Sejarah Dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto mengatakan proses penelitian sudah dirampungkan.

Untuk sementara, Tim BPCB memfokuskan penelitian usia koin kuno itu.

"Berdasar hasil penelitian, koin kuno tersebut berasal dari abad 8-12 Masehi," katanya kepada Surya, Rabu (6/1).

Usai meneliti usia koin kuno, lanjut Hery, pihaknya berkonsultasi dengan Tim BPCB terkait kegunaannya.

Rupanya, seiring berjalannya waktu kepingan uang kuno itu beralih fungsi.

"Koin kuno tersebut tidak digunakan sebagai alat pembayaran, melainkan pelengkap upacara. Oleh sebab itu, uang kuno yang ditemukan punya beragam jenis," sebutnya.

Baca juga: Sopir Truk Sampah di Jember Beroperasi Lagi, Beli Solar Hasil Donasi Warga

Baca juga: Harga Kedelai Melonjak Tinggi, Pengusaha Tahu Bondowoso Pilih Menaikkan Harga Jual

Baca juga: Diguyur Hujan Deras Jalan di Kota Kediri Berubah Seperti Sungai

Ia menjelaskan, koin kuno digunakan untuk sesaji dalam upacara pada masa Megalitikum hingga berlanjut era Majapahit.

Bahkan, berlanjut hingga kini, masyarakat Bali masih melaksanakan tradisi itu.

"Di samping pelengkap upacara, dahulu uang kuno juga dipakai sebagai jimat. Jimat itu diletakkan di tiang atap atau bawah soko guru kala membangun rumah," terangnya kepada TribunJatim.com.

Ia mengungkapkan, pada masa lalu, agar bisa mendapatkan koin kuno itu, masyarakat menggunakan cara barter.

Proses barter tidak ditentukan dari berapa nilai koin kuno. Sebab, koin kuno itu digunakan untuk sesaji upacara.

"Satu koin Gobok (mata uang Majapahit) dibarter dengan 5 koin China tanpa peduli berasal peninggalan Yuan atau Song," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Di sisi lain, untuk membuktikan keaslian koin kuno berasal dari China butuh penelitian mendalam. Karena, masyarakat pada era Kerajaan Champa, Vietnam, pada masa itu juga membuat mata uang China.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved