Penemuan Koin Kuno Bertuliskan Huruf China di Bondowoso Dikirim ke BPCB Jatim
koin kuno bertuliskan huruf China telah dikirimkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bon
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Sampel koin kuno bertuliskan huruf China telah dikirimkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Bondowoso beberapa pekan lalu untuk diteliti.
Sampel koin kuno yang diteliti berjumlah 10 keping dengan bentuk dan tulisan China yang berbeda.
Kasi Sejarah Dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto mengatakan proses penelitian sudah dirampungkan.
Untuk sementara, Tim BPCB memfokuskan penelitian usia koin kuno itu.
"Berdasar hasil penelitian, koin kuno tersebut berasal dari abad 8-12 Masehi," katanya kepada Surya, Rabu (6/1).
Usai meneliti usia koin kuno, lanjut Hery, pihaknya berkonsultasi dengan Tim BPCB terkait kegunaannya.
Rupanya, seiring berjalannya waktu kepingan uang kuno itu beralih fungsi.
"Koin kuno tersebut tidak digunakan sebagai alat pembayaran, melainkan pelengkap upacara. Oleh sebab itu, uang kuno yang ditemukan punya beragam jenis," sebutnya.
Baca juga: Sopir Truk Sampah di Jember Beroperasi Lagi, Beli Solar Hasil Donasi Warga
Baca juga: Harga Kedelai Melonjak Tinggi, Pengusaha Tahu Bondowoso Pilih Menaikkan Harga Jual
Baca juga: Diguyur Hujan Deras Jalan di Kota Kediri Berubah Seperti Sungai
Ia menjelaskan, koin kuno digunakan untuk sesaji dalam upacara pada masa Megalitikum hingga berlanjut era Majapahit.
Bahkan, berlanjut hingga kini, masyarakat Bali masih melaksanakan tradisi itu.
"Di samping pelengkap upacara, dahulu uang kuno juga dipakai sebagai jimat. Jimat itu diletakkan di tiang atap atau bawah soko guru kala membangun rumah," terangnya kepada TribunJatim.com.
Ia mengungkapkan, pada masa lalu, agar bisa mendapatkan koin kuno itu, masyarakat menggunakan cara barter.
Proses barter tidak ditentukan dari berapa nilai koin kuno. Sebab, koin kuno itu digunakan untuk sesaji upacara.
"Satu koin Gobok (mata uang Majapahit) dibarter dengan 5 koin China tanpa peduli berasal peninggalan Yuan atau Song," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Di sisi lain, untuk membuktikan keaslian koin kuno berasal dari China butuh penelitian mendalam. Karena, masyarakat pada era Kerajaan Champa, Vietnam, pada masa itu juga membuat mata uang China.