Sopir Truk Sampah di Jember Beroperasi Lagi, Beli Solar Hasil Donasi Warga
Para sopir truk pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember akhirnya mengalah dan mementingkan kebutuhan masyarakat, yakni sampah
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Sopir truk pengangkut sampah akhirnya mengangkut sampah yang menumpuk, Rabu (6/1/2021).
Para sopir truk pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember akhirnya mengalah dan mementingkan kebutuhan masyarakat, yakni sampah terangkut.
Namun bukan berarti persoalan anggaran bahan bakar minyak (BBM) diatasi oleh Pemkab Jember. Uang yang dipakai untuk membeli solar truk sampah itu merupakan uang iuran dari warga.
Warga yang iuran antara lain para pengangkut sampah di tingkat lingkungan, juga relawan peduli sampah, bahkan Kepala DLH Jember Arismaya Parahita yang merogoh kocek pribadinya.
Turjiono, sopir truk sampah untuk depo sampah Jl Karimata dan Jl Mastrip menuturkan, para pembawa gerobak sampah (sebutan untuk pengangkut sampah tingkat lingkungan atau RT/RW) iuran membantu mereka.
Baca juga: Tak Hanya Anggaran BBM Truk Sampah yang Tidak Cair, Pegawai Pemkab Jember Juga Belum Gajian
Baca juga: Sampah Menumpuk di Wajah Kota Jember, Imbas Sopir dan Truk DLH Pemkab Mogok Beroperasi
Baca juga: Gagal ke Partai Puncak Piala Liga Inggris, Solskjaer Kembali Catat Hasil Minor di Manchester United
"Pada prinsipnya, selama ada BBM kami akan jalan, beroperasi mengangkut sampah. Dua hari ini, masyarakat mengeluh, terutama yang di sekitar depo Karimata, karena sampahnya sampai meluber ke jalan. Akhirnya atas kesepakatan bersama, para gerobak urunan untuk membeli BBM," ujar Turjiono kepada TribunJatim.com, Rabu (6/1/2021).
Sopir truk sampah tidak mematok berapa urunan yang disetorkan oleh para pembawa gerobak sampah. Mereka menyumbang seikhlasnya.
"Pak Kadis (Kadi DLH Arismaya Parahita) juga nyumbang pakai uang pribadi. Semalam ngasih ke sopir Rp 100.000 an untuk beli BBM. Sementara ini masih belum ada anggaran dari pemerintah," imbuhnya.
Karena ada uang untuk membeli solar, para sopir truk sampah tersebut akhirnya beroperasi kembali.
"Kasihan masyarakat. Mereka mengeluh karena bau sampah. Kami juga memikirkan pemakai jalan raya, kalau sampah sampai meluber ke bahu jalan," imbuhnya kepada TribunJatim.com.
Volume sampah di depo sementara, akhirnya memang menggunung, akibat sopir mogok beroperasi selama dua hari. Bahkan khusus di depo Jl Karimata, Turjiono dan kawan-kawan harus mengangkut hingga empat kali pengangkutan sampah.
Sampah dari depo sampah sementara itu diangkut untuk dibawa ke TPA Sampah Pakusari.
Sementara itu, seorang warga yang mengaku relawan peduli sampah, Didik Budiman, bersama sejumlah orang teman-temannya menggalang dana untuk disumbangkan ke DLH Jember.
"Kami menyumbang ke DLH, ke teman-teman sopir truk sampah untuk membeli solar truk supaya bisa mengangkut sampah," ujar Didik.
Ketika bertemu dengan Kepala DLH Arismaya Parahita dan sejumlah pegawai DLH, Didik dan teman-temannya menyerahkan uang sumbangan Rp 290.000.