Basement Alun-alun Surabaya Belum Bisa Dioperasikan, Tunggu Pandemi Covid-19 Reda
Basement Alun-alun Surabaya belum bisa dioperasikan. Pemkot Surabaya memiliki pertimbangan terkait pandemi Covid-19.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Kota Surabaya tampaknya harus bersabar untuk dapat menikmati basement Alun-alun Surabaya.
Meski seluruhnya rampung, namun lantaran pandemi virus Corona ( Covid-19 ) alun-alun tengah kota itu belum bisa dioperasikan.
Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan, secara fungsi, alun-alun sudah bisa digunakan.
Baca juga: Sempat Kena PHK Saat Pandemi, Mahasiswi Universitas Narotama Bangkit dan Sukses Bisnis Kuliner
Baca juga: Perhatian Orang Tua Dan Pendidikan Masyarakat Lantas, Kunci Cegah Aksi Balapan Liar di Kota Malang
Namun, Pemkot Surabaya memiliki pertimbangan terkait pandemi Covid-19.
"Kalau dioperasikan sebenarnya sudah bisa, tapi mengoperasikan bisa atau enggak itu protokolnya gimana," kata Iman saat dikonfirmasi, Sabtu (16/1/2021).
Alun-alun Surabaya bawah tanah itu berada persis di bawah Gedung Balai Pemuda yang saat ini berhias air mancur berkabut.
Plaza atas atau area halaman Balai Pemuda itu sudah diresmikan pada 2020 lalu.
Sementara, posisi basement tersebut berada dibawah dengan tinggi atap sekitar 6 meter. Luasan alun-alun secara keseluruhan mencapai 3.000 meter dengan nilai anggaran sekitar Rp 68 M. Iman menyebut, seluruhnya sudah rampung.
Baca juga: Akibat Covid-19, Program Bantuan Usaha Budi Daya Ikan Sampang Tahun 2020 Ditiadakan, Bagaimana 2021?
Baca juga: Usulan-usulan Persik Kedisi Soal Nasib Kompetisi, Ingin Liga 2020 Dihentikan Hingga Tanpa Degradasi
Namun, Pemkot nampaknya belum akan membuka jujugan anyar itu dalam waktu dekat. Segala potensi kerumunan masih terus ditekan. Perang melawan pandemi corona ini masih menjadi konsentrasi Pemkot.
Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan pihaknya memang ingin segala bentuk potensi kerumunan dapat terus ditekan. Irvan menyebut Pemkot tak mau ambil resiko.
"Istilahnya fasilitas publik Pemkot, masih belum direkomendasikan juga oleh para pakar kesehatan," ujar Irvan dikonfirmasi terpisah.
Kepala BPB Linmas Surabaya itu juga menerangkan sebagaimana dalam instruksi Mendagri, segala potensi kerumunan memang harus terus ditekan. Pemkot memperhatikan hal itu.
Apalagi, tingkat kepatuhan bermasker sudah terbilang tinggi. "Cuman kan bukan hanya pemakaian masker, tetapi juga pertimbangan tidak menimbulkan kerumunan," ungkap Irvan.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Editor: Heftys Suud