Lihat Yati Dimakan Buaya saat Mandi, Sang Anak Tak Berkutik, Diseret Sang Reptil, Jasad Tak Utuh
Mencekamnya lihat detik-detik Yati dimakan buaya saat mandi, sang anak terdiam tak berkutik, ibu diseret sang reptil, jasad tak utuh.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
"Sehingga menimbulkan tumpang tindih ruang aktivitas manusia dengan buaya dan juga semakin sedikitnya pakan alamiah buaya, berdasarkan kondisi tutupan lahan indikasinya mengarah kesana," ucap Septian.
Hal itu membuat habitat buaya terpotong dengan adanya aktivitas manusia.
Diketahui, habitat asli buaya berada di sungai.
Namun apabila keberadaannya di Kolong eks tambang, menunjukan adanya fragmentasi habitat buaya yang semakin tergerus.
Pihaknya pun tak memungkiri masih kesulitan untuk upaya konservasi.
Idealnya, lanjut dia, ada satu lokasi sebagai zona hidup buaya yang dialokasikan khusus dan jauh dari jangkauan atau aktivitas manusia.
"Namun di Bangka Belitung ini rata-rata sungai yang ada merupakan wilayah hidup masyarakat juga."
"Itu yang menjadi kesulitan kami," lanjutnya.
Baca juga: Permintaan Eva Belisima untuk Rohimah, Ikhlas Ceraikan Kiwil Hobi Poligami: Bukan yang Dulu Lagi
Sementara, Ketua Yayasan Konservasi Pusat Penyelamatan Satwa Alobi Foundation Bangka Belitung, Langka Sani mengatakan, kerusakan daerah aliran sungai (DAS) atau habitat hidup buaya menjadi faktor utama konflik antar manusia dan buaya.
"Di Kepulauan Bangka Belitung kita ketahui sendiri bahwa sangat sulit sekali menemukan daerah aliran sungai (DAS) yang belum terjamah oleh aktivitas pertambangan ilegal," ungkap Langka, Senin (17/1/2021).
Padahal, diakuinya juga hampir seluruh konflik buaya dan manusia terjadi rata-rata ada tambang yang sedang aktif maupun bekas tambang timah.
"Akibat pertambangan ini, daerah aliran sungai kita menjadi rusak, tercemar dan keruh."
"Selain menganggu kehidupan buaya, dan juga menghilangkan makhluk yang hidup di sungai termasuk makanan alami buaya."
"DAS tercemar ini akibat pertambangan ilegal ini berdampak signifikan dengan lingkungan, ekosistem, dan konflik buaya," kata Langka.
Kerusakan habitat buaya ini menyebabkan buaya keluar dari tempat hidupnya dan merangkak ke area pemukiman warga.
Baca juga: Download Lagu MP3 Terpesona Aku Terpesona, Yel-yel TNI Polri Viral TikTok, Ada Chord Gitar-Lirik
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Buaya Ganas yang Menerkam Yati Incar Penambang, Sahbani Berhasil Lolos dari Maut dan di Tribunjakarta.com dengan judul Tak Lagi Utuh Jasadnya, Detik-detik Yati Dimakan Buaya Dilihat Anak.