Penanganan Covid
Tulungagung Masuk Zona Kuning Covid-19, Diyakini Karena Penerapan Prokes dan PPKM Mikro
Tulungagung masuk zona kuning penyebaran Covid-19, diyakini karena penerapan protokol kesehatan dan PPKM Mikro. Bagaimana dengan vaksinasi?
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kabupaten Tulungagung ditetapkan sebagai zona kuning dalam peta penyebaran virus Corona (Covid-19) oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (1/3/2021) malam.
Penetapan zona kuning ini menegaskan, Kabupaten Tulungagung termasuk wilayah berisiko rendah.
Salah satunya dibuktikan dengan angka kasus baru yang semakin menurun, sementara angka kesembuhan terus meningkat.
"Setelah zona kuning kita tentu akan melakukan pelonggaran ekonomi, seperti tempat wisata dan sebagainya. Ini yang disebut gas rem kemarin," terang Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, Selasa (2/3/2021).
Kasil menambahkan, turunnya angka kasus baru ini karena dampak penerapan protokol kesehatan dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro.
Baca juga: Baru 5 Pengelola Wisata Tulungagung yang Ajukan Izin Operasional Sejak Ditutup Total Akibat Pandemi
Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Dinkes Tulungagung Mewajibkan ODHA Jalani Tes CD4
Karena itu, Kasil mengajak warga Tulungagung belajar dari zona kuning pertama.
Saat itu, dilakukan pelonggaran, namun terjadi pelanggaran protokol kesehatan yang meluas.
Dampaknya terjadi ledakan pasien Covid-19, hingga dilakukan pengetatan, bahkan destinasi wisata ditutup total.
Karena itu, protokol kesehatan tetap harus ditegakkan, agar zona kuning bisa dipertahankan.
Jangan sampai ada pengetatan lagi, karena ledakan kasus baru.
Baca juga: Melaju Kencang Tak Terkendali, Xenia Seruduk Truk Fuso di Ponorogo, Tercium Bau Alkohol
Baca juga: Dilantik Jadi Bupati Trenggalek, Mas Ipin Nostalgia dan Temui Guru SMAN 6 Surabaya
"Kita harus ambil pelajaran. Jika kita tidak patuh (protokol kesehatan), maka jumlah pasien akan meledak," tegas Kasil.
Saat ditanya dampak vaksinasi Covid-19 terhadap penurunan angka pasien baru, Kasil menampiknya.
Menurutnya, saat ini jumlah warga yang divaksin masih sangat terbatas.
Ada 5000 orang pada gelombang pertama, dan 8000 di gelombang ke-2.
"Yang 5000 itu belum semuanya menerima dosis ke-2. Sedangkan yang 8000 malah belum ada yang menerima dosis ke-2 sama sekali," ungkap Kasil.
Baca juga: Stasiun Madiun Mulai Sediakan Layanan Pemeriksaan GeNose C19, Cuma Rp 20 Ribu
Baca juga: Pertamina Luncurkan Promo Hemat Rp 300 Per Liter dan Diskon Trade In Bright Gas Selama Maret 2021
Karena itu, terlalu dini untuk melihat dampak vaksinasi saat ini.
Dengan jumlah warga yang tervaksin masih terbatas, belum bisa membentuk kekebalan kelompok.
"Vaksinnya bukan tidak berpengaruh. Tapi terlalu dini jika dilihat sekarang," pungkas Kasil.
Saat ini, akumulasi pasien Covid-19 di Tulungagung sejumlah 2.491 orang.
Baca juga: Pokdarwis di Tulungagung Tekor, Berharap Pemkab Segera Merelaksasi Tempat Wisata
Baca juga: RSUD dr Iskak Membuka Lowongan, Pemohon SKCK di Polres Tulungagung Membeludak
Sementara pasien yang sudah sembuh sejumlah 2.281 orang, dan 62 orang meninggal dunia.
Sedangkan pasien yang tengah menjalani karantina sejumlah 27 orang, isolasi mandiri 14 orang, dan 107 orang menjalani perawatan.
