Kiai Madura Minta Tempat Maksiat Tutup Selama Ramadan
Puluhan kiai dari Madura dan wilayah Tapal Kuda meminta agar tempat hiburan saat bulan ramadhan mendatang, harus ditutup.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Yusron Naufal Putra | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan kiai dari Madura dan wilayah Tapal Kuda meminta agar tempat hiburan saat bulan ramadhan mendatang, harus ditutup.
Permintaan itu sudah disampaikan oleh mereka saat menggelar audiensi dengan pimpinan DPRD Jatim, Senin (29/3/2021) sore.
Perwakilan kiai, Ali Badri mengatakan pihaknya sengaja menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan di DPRD Jatim. Apalagi, anggota DPRD Jatim merupakan wakil rakyat.
"Ini dekat ramadan, disampaikan ke Pak Ketua bahwa jangan ada tempat selama ramadhan, ada maksiat dibuka," kata Ali Badri saat ditemui usai pertemuan.
Permintaan itu, kata dia, menjadi diantara poin penting saat mengadakan pertemuan di DPRD Jatim. Masing-masing perwakilan yang hadir sudah menyampaikan hal itu dalam audiensi tersebut.
Baca juga: Gus Baha : Guyonan Nabi Dengan Sahabat Soal Fitnah Dajjal
Baca juga: L & Istri Pelaku Bom Jualan Kue, Dikenal Warga Sombong, Tak Mau Daging yang Tidak Disembelih Sendiri
Baca juga: BERITA TERPOPULER SELEB: Ayah Bams Samsons Balas Menohok Hotman Paris - Ayus akan Lamar Nissa Sabyan
Puluhan ulama itu, ditemui langsung oleh Ketua DPRD Jawa timur, Kusnadi serta Wakil Ketua DPRD Jawa timur Sahat Tua Simanjuntak.
"Itu salah satu permintaan dari ulama se Madura dan tapal kuda," kata Ali Badri menambahkan.
Selebihnya, kata Ali Badri, pihaknya berharap agar keadilan di negeri ini dapat ditegakkan secara optimal. Pesan semacam itu, diharapkan dapat didengar pemerintah lewat anggota legislatif.
"Kunjungan ini untuk yang pertama menjelang ramadan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jawa timur Kusnadi menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh puluhan ulama itu. Menurut Kusnadi, pihaknya menampung seluruh aspirasi.
"Hal-hal yang secara teknis yang bisa kita lakukan ya langsung kita lakukan," kata Kusnadi.
Terkait permintaan para kiai dan ulama itu, Kusnadi berharap juga dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
Baik pemerintah di kabupaten/kota atau bahkan Pemprov Jatim, untuk menutup sementara tempat hiburan yang berpotensi maksiat. Termasuk tempat-tempat yang ilegal, Kusnadi juga berharap agar hal itu dapat ditertibkan.
"Bagi mereka-mereka yang mendapat izin resmi dianjurkan atau kemudian diperintahkan untuk tutup sementara, yang ada di kabupaten/kota untuk ditutup sementara selama bulan ramadan," kata Kusnadi.
Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, hal itu penting untuk saling menghargai, agar umat yang menjalankan puasa dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
"Mari kita saling menghargai," ujarnya kepada TribunJatim.com.