Berita Bisnis
Pendapatan di 2020 Turun Akibat Pandemi, Jasuindo Prediksi Pendapatan di 2021 Capai Rp 1,3 Triliun
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk mengakui pendapatan di tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat tajam.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
Reporter: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk mengakui pendapatan di tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat tajam.
Namun laba perusahaan masih tercatat positif.
Direktur Keuangan Lukito Budiman saat public expose mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak di semua sektor dan semua negara.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Membuat Jasuindo Koreksi Target Penjualan Jadi Rp 1 Triliun
"Karena itu kami siapkan strategi untuk tetap bertahan. Bahkan di tahun 2021 ini, meski saat ini ada peningkatan jumlah pasien Covid 19, kami optimis kinerja bisa kembali bangkit," kata Lukito, Rabu (23/6/2021) saat public expose usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2020 di Surabaya.
Perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dokumen niaga tersebut, menurut Lukito, telah mengeluarkan kebijakan dan ragam inisiatif dalam menjaga stabilitas keuangan dan operasi Perusahaan.
Baca juga: Dapat Investor dari Jepang, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk Target Ekspor Tumbuh Hingga 20 Persen
"Kami telah mengambil langkah strategis dalam upaya peningkatan efisiensi, pengembangan produk sesuai tren pasar, peluncuran produk baru digital sekuriti, dan berbagai analisis keuangan dan struktur permodalan yang kuat," jelasnya.
Dengan target pendapatan di tahun 2021 ini bisa tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2020, yang diprediksi bisa mencapai Rp 1,33 triliun. Dan laba bisa mencapai Rp 100 miliar.
Baca juga: Perluas Pasar Ekspor, Jasuindo Tiga Perkasa Sambut Investor Saham Baru dari Jepang
Prediksi ini masih dibawah capaian tahun 2019 yang belum ada pandemi dengan pendapatan mencapai Rp 1,43 triliun dan laba mencapai Rp 182,44 miliar.
"Karena memang tahun ini masih akan tertekan karena Covid-19 yang masih mengalami peningkatan baik di Indonesia maupun secara global. Tapi kami tetap optimis dengan adanya upaya pemerintah yang melakukan vaksinasi massal secara cepat, dan kebijakan lain untuk mendukung pemulihan ekonomi di tahun ini," lanjut Lukito.
Sementara capaian kinerja tahun 2020, perseroan yang memiliki pabrik di kawasan Sedati dan Lingkar Timur, Sidoarjo tersebut, pendapatan sebesar Rp 978,6 miliar dan laba Rp 74,12 miliar. Turun 32 persen dibanding tahun 2019.
Perseroan yang melantai di pasar bursa dengan kode JTPE tersebut, memiliki pasar yang tidak hanya domestik, tapi juga ekspor. Diantaranya ke Filipina, Hongkong, Singapura, Malaysia, Meksiko, Australia, India, Taiwan, Italia, Inggris, Amerika Serikat (AS) dan lainnya.
"Kinerja ekspor juga terdampak pandemi. Negara-negara tujuan juga mengalami pandemi covid 19 ditambah dengan terdampak masih berlangsungnya perang dagang antara AS dan Tiongkok pada awal tahun 2020 lalu," ungkap Lukito.
Di dunia yang serba digital, perseroan juga telah melakukan transformasi produk dan layanan berupa inovasi produk digital sekuriti sesuai dengan arah tren pasar saat ini.
"Transformasi digital diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar akan produk digital dengan teknologi pengamanan terkini dan terintegrasi yang dapat menjadi solusi aktivitas ekonomi masyarakat saat ini," ungkap Lukito.