Berita Malang
Dapat Suntikan Dana Puluhan Miliar, Pemandian Air Panas Songgoriti Dinilai Punya Prospek Bagus
Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa mendapatkan suntikan dana dan kerjasama dari investor PT Aljabar Jati Indonesia untuk mengelola hotel dan pemandian a
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa mendapatkan suntikan dana dan kerjasama dari investor PT Aljabar Jati Indonesia untuk mengelola hotel dan pemandian air panas alam Songgoriti.
PT Aljabar Jati Indonesia bersedia menanamkan modal untuk pengembangan wisata di wilayah Kota Batu tersebut.
Direktur PT Aljabar Jati Indonesia, Dedy Rooseto Wardhono menerangkan pihaknya setuju menanamkan modal senilai Rp 31 miliar lebih.
Dia menuturkan perusahaannya berminat menanamkan modal di Songgoriti karena menyakini prospek bagus secara jangka panjang.
"Kami membangun beberapa fasilitas penunjang di pemandian air panas Songgoriti. Durasi investasinya 25 tahun. Sudah ada rencana terkait pembangunan dengan nilai investasi Rp 31 miliar lebih ini," kata Dedy.
Sementara itu, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto mengkiaskan kedatangan investor bersedia menanamkan modal di wilayahnyan merupakan keputusan tepat.
"Songgoriti membutuhkan modal dan pembiayaan, Jasa Yasa situasi keuangannya saat ini sedang tidak baik. Karena unit usahanya banyak yang jalan," ungkap Wabup.
Didik ingin unit usaha yang dikelola PD Jasa Yasa bisa tetap eksis usai adanya kerjasama yang baru saja diteken.
"Sehingga saat ini besar harapannya pengelolaa Songoriti bisa berjalan dengan baik. Serta kerjasama ini bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak," tutupnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PD Jasa Yasa Ahmad Faiz Wildan tak menampik jika kondisi keuangan perusahaan yang ia pimpin sedang tidak bagus. Kondisi tersebut membuat PD Jasa Yasa menggandeng investor.
"Kondisi saat ini membuat perusahaan butuh investor yang pergerakannya cepat. Sehingga Songgoriti bisa dikelola dengan baik," ucap Wildan.
Wildan mengaku pandemi membuatnya harus berpikir keras agar tetap membuat neraca keuangan tetap seimbang.
"Saat ini semua unit usaha kami sedang tutup. Padalah di sisi lain biaya gaji karyawan masih on terus," paparnya.
Bahkan, tiap bulan PD Jasa Yasa merogoh kocek ratusan juta Rupiah agar ritme bisnis tetap jalan. Perusahaan daerah tersebut memiliki 6 unit usaha pariwisata di Kabupaten Malang.
"Biaya saja tiap bulan mencapai Rp 200 jutaan. Itu secara menyeluruh dari total 6 aset usaha pariwisata kami," tutupnya.