Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Kisah Bambang Irianto, Penggagas Glintung Go Green Malang, Ubah Kampung Kumuh Jadi Cantik dan Modern

Bambang Irianto, Penggagas Kampung Glintung Go Green yang menggerakkan seluruh warganya untuk menghijaukan lingkungan sekitar sejak tahun 2012.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Elma Gloria Stevani
Dokumentasi Pribadi Bambang Irianto
Bambang Irianto, Penggagas Kampung Glintung Go Green di Jalan Karya Timur, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, sekaligus peraih penghargaan Kalpataru tahun 2018. 

Bambang Irianto kemudian bergerak lebih jauh dengan menyediakan rumahnya sebagai Rumah Prestasi.

Rumah Prestasi digunakan untuk menyimpan piagam dan penghargaan yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan buah. Selain sebagai balai RW, Rumah Prestasi digunakan untuk menyimpan piagam dan penghargaan yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan buah.

Di Rumah Prestasi itu pula, tamu dari berbagai daerah--khususnya dari unsur pemerintahan--belajar tentang pengelolaan lingkungan, termasuk bagaimana menjadikan lorong di perkampungan bisa hidup seperti di Glintung. Glintung telah menjelma sebagai kampung wisata edukasi. Dan sejauh ini 90 persen pengunjung datang untuk belajar bagaimana membangun kampung.

Bambang Irianto berharap, dengan membangun Rumah Prestasi, masyarakat akan termotivasi untuk membangun kampung berbasis potensi yang dimiliki dan disinergikan dengan potensi-potensi yang lain. Rumah Prestasi Glintung Go Green merupakan pusat pelatihan dan telah diresmikan oleh Kepala BPIP Republik Indonesia dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.

“Kami akan membuat program-program pembelajaran tentang berbagai aspek yang menyangkut lingkungan. Mulai dari operfarming, konservasi air, tentang persampahan dan lain-lain.  Sehingga menjadi training center.

Laboratoriumnya sekarang ada di kampong Wonosari Go Green bersebelahan dengan tidak jauh dari Glintung Go Green kebetulan tempat tinggal saya juga pindah di kawasan Wonosari Go Green sehingga usianya sudah 2 tahun, tetapi sekarang sudah go nasional. Bahkan, pernah dikunjungi oleh beberapa kepala daerah di Tanah Air, mulai dari Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Raja Malaysia dan lain-lain,”

Bambang Irianto menyatakan, bahwa strategi membangun kampung tematik bermacam-macam.

Pertama adalah mengidentifikasi potensi dan masalah kampung itu sendiri.

Menurutnya hal tersebut penting dilakukan agar dapat melihat bagaiamana kampung akan dibentuk.

Ia juga menyatakan bahwa strategi pengembangan kampung berikutnya adalah edukasi, komersialiasi dan target, dan publikasi juga harus dilakukan. Tak hanya itu, kampung tematik juga harus bisa direplikasi.

“Materi utama yang saya berikan adalah strategi dan managemen membangun kampung, strategi bagaimana, memanagement-nya bagaimana, membangun kampung itu bukan soal lingkungan hidup saja, bukan soal tanam menanam saja. Karena membangun kampong pada dasarnya adalah membangun manusia seutuhnya. Ya, pendidikan, kesehatan kemudian UMKM-nya, seni budaya. Sehingga, holistic. Lingkungan hidup adalah salah satu pilar saja dan target akhir membangun kampung adalah kesejahteraan.

Tetapi kita harus tahu membangun potensinya.

Kadang kita gagal membangun kampong karena warga tidak mengerti apa yang menjadi potensi kampungnya. Kalau potensinya seni budaya yaitu harus jadi pilar utama. Tapi kan tidak mungkin seni budayanya bagus tetapi kampungnya banyak sampah, tingkat kriminalitasnya tinggi, panas. Seni budaya nggak akan berjalan dengan bagus. Kampungnya bagus, indah, seni budaya maju, tetapi kriminalitasnya tinggi, kesehatan warganya memprihatinkan. Oleh karena itulah strategi yang kita ajarkan strategi dan manajemen membangun kampong, berbasis potensi yang dimiliki, disinergikan dengan potensi-potensi yang lain. Kemudian, modal-modal membangun kampong semacam ini saya namakan kampong tematik Indonesia,” tutur Bambang Irianto.

Bambang Irianto juga menjelaskan, strategi mempertahankan kampung tematik berkelanjutan atau sustainable development goals dibagi menjadi 3 bagian.

Pertama adalah Kampung Glintung Go Green harus produktif, menciptakan nilai ekonomi dan menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah pandemic Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved