Honda Brio Tertabrak Kereta di Surabaya
Tangisan Histeris Ibu Korban Tewas Laka Maut Brio Tertabrak Kereta Api, Teman Singgung Soal Firasat
Tubuh perempuan berjaket warna cokelat itu langsung ambruk setibanya di aspal jalan, tepat depan teras kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ficca Ayu Saraswaty
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hati ibu dari korban tewas kecelakaan maut di Surabaya begitu hancur.
Anaknya meninggal dunia karena mobil Honda Brio yang ditumpanginya dihantam oleh kereta api KA Sancaka.
Ia menangis meratapi nasib anaknya yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kesedihan juga dirasakan oleh teman korban.
Terkait firasat, teman korban mengaku tak ada firasat apapun.
Sama sekali dirinya tidak mendapati adanya firasat ataupun pertanda keanehan.
Baca juga: Benturan Keras Dua Sepeda Motor Tewaskan Pelajar di Tuban, Polisi Ungkap Dugaan Kecelakaan
Baca juga: Impian Terakhir Korban Tragedi Honda Brio Vs Kereta, Kakak Pilu Ingat Ibu Nunggu, Teman: Gak Nyangka
Titik, ibunda Fairuz Aditya Maulana (19), korban tewas dalam kecelakaan maut Honda Brio tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, Jalan Kebonsari Manunggal, Kebonsari, Jambangan, Surabaya, Minggu (24/4/2022) malam, pingsan dua kali mengetahui sang putra telah tiada.
Tubuh perempuan berjaket warna cokelat itu langsung ambruk setibanya di aspal jalan, tepat depan teras kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Tangisnya pecah, apalagi saat anaknya yang lain memberitahukan nasib Fairuz yang dipastikan tewas dalam insiden tabrakan maut tersebut. Tubuh Titik lemas, seperti tidak lagi ada tenaga untuk bangkit.
Setelah beberapa saat, ibu dan anak itu saling berpelukan untuk meluapkan perasaan duka mendalam.
Beberapa kerabat dan teman sepermainan Fairuz yang tiba di sana, berusaha membopong tubuh Titik ke area yang lebih luas, di atas pijakan teras kamar mayat untuk ditenangkan.
Namun saking terpukulnya, Titik malah ambruk. Ia pingsan, dan membuat orang-orang di sekelilingnya khawatir.
Baca juga: Teriakan Terakhir Sukarno ke Pengemudi Mobil Honda Brio, Bengok Enggak Karuan, Tewaskan 3 Remaja
Baca juga: Ini Identitas Tiga Korban Tewas dalam Kecelakaan Honda Brio Tertabrak Kereta di Jambangan Surabaya

Setelah diberikan penawarnya, sejumput wewangian dari cairan penyegar yang dibawa salah seorang teman yang berada di sana, Titik akhirnya siuman.
Ia lebih tenang, tapi tubuhnya lemas. Pandangan matanya seperti kosong, mulutnya beberapa kali menyebut nama anaknya yang telah tiada.