Berita Jember
Kisah Anak Petani Ikuti UTBK di Unej, Tahan Rasa Sakit Cedera Lutut Demi Capai Mimpi Bisa Masuk PTN
Luka di lutut tidak menyurutkan Dedy Yusuf mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Pu
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Luka di lutut tidak menyurutkan Dedy Yusuf mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Pusat UTBK Universitas Jember, Sabtu (21/5/2022).
Bahkan Dedy harus memakai kursi roda selama mengerjakan tes yang bertempat di Fakultas Hukum Unej.
Dedy gigih mengikuti UTBK meski dengan kondisi otot Anterior Cruciate Ligaments (ACL) lutut kaki kirinya robek.
Bahkan, dia juga masih menahan sakit selama mengikuti ujian, sebab saat ini dia masih dalam masa pemulihan paska operasi.
Dia gigih mengikuti UTBK karena bermimpi bisa kuliah di PTN, dan nantinya bisa mengangkat harkat martabat keluarga.
Dedy merupakan peserta ujian dari Kabupaten Lumajang, kabupaten sebelah barat Kabupaten Jember. Dia ditemani sang paman saat berangkat ujian. Kendaraan yang mereka pakai adalah bus.
Baca juga: Mengenal Gudianto Huang, Sosok di Balik Kemudi Taksi yang Viral karena Mobilnya Penuh Cemilan
"Kami berangkat kemarin, naik bus. Beruntung dibantu oleh penumpang lain saat naik bus, saya dibopong," ujar Dedy.
Dia menuturkan cedera itu dia alami di pertengahan Bulan September 2021. Dia terjatuh ketika mengeluarkan sepeda motor, saat hendak berangkat sekolah.
Dia menyangka, lutut kirinya hanya keseleo. Dia berobat ke beberapa tempat. Dia pun masih tetap bermain basker di sekolahnya.
Namun rasa sakit tidak juga hilang. Sampai akhirnya, lulusan SMAN 2 Lumajang tersebut berobat ke rumah sakit di Lumajang di awal tahun 2022.
Oleh dokter rumah sakit tersebut, dia dirujuk untuk memeriksakan diri ke RSD dr Soebandi Jember.
Oleh keluarganya, Dedy lantas berobat ke RSD dr Soebandi Jember. Dari hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), lutut kirinya robek dan harus dioperasi.
Sampai akhirnya pada Bulan April lalu, dia menjalani operasi dan dilanjutkan dengan fisioterapi. Dia harus menjalani enam bulan masa penyembuhan paska operasi tersebut.
Di tengah perjuangannya sembuh, dia tetap berupaya mewujudkan mimpinya. Dia ingin kuliah di Program Studi Statistik ITS Surabaya.