Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bisnis

Pasar Alkes Terus Tumbuh, Itama Ranoraya Lakukan 2 Aksi ini Pada 2022

Pertumbuhan juga diperkirakan masih berlanjut di tahun 2022 ini dan berimbas pada permintaan alat kesehatan.

Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Para direksi PT Itama Ranoraya 

TRIBUNJATIM.COM - Potensi pasar alat kesehatan (alkes) di Indonesia masih menjanjikan, sejalan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kualitas kesehatan dan bertambahnya jumlah fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada tahun 2021, jumlah rumah sakit di Indonesia mencapai 3.112 unit dan puskesmas sebanyak 10.260 unit.

Jumlah itu belum ditambah dengan ribuan klinik yang berada di seluruh pelosok negeri.

Baca juga: Dapat Bantuan Alat Kesehatan, Pemkot Surabaya Bakal Tingkatkan Pemeriksaan Covid-19 di Labkesda

Pertumbuhan jumlah rumah sakit pada 2021 mencapai 5,17 persen, dibandingkan tahun 2020 (year on year/YoY)).

Pertumbuhan juga diperkirakan masih berlanjut di tahun 2022 ini dan berimbas pada permintaan alat kesehatan.

Hingga Juli 2022, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, jenis produk alat kesehatan dari luar negeri yang beredar di Indonesia mencapai 154.041 atau sekitar 87,3 persen.

Baca juga: Kimia Farma Diagnostika & Itama Ranoraya Teken Kerja Sama Penyediaan Alat Pengujian Swab Antigen

Sementara jenis alkes dari produk lokal yang beredar hanya mencapai 22.422 atau 12,7 persen.

Berdasarkan data yang disajikan Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, pertumbuhan sarana produksi alat kesehatan terus meningkat.

Dari 193 perusahaan di tahun 2015, telah mencapai 891 perusahaan pada tahun 2021.

Dalam lima tahun terakhir, industri manufaktur alat kesehatan dalam negeri tumbuh sebanyak 698 industri atau meningkat 361,66 persen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa saat ini pengeluaran per kapita (expenditure per capita) per tahun Indonesia untuk bidang kesehatan sebesar US$ 112 atau setara Rp 1.568.000.

"Dalam lima tahun ke depan, angka ini diperkirakan akan naik, minimal sampai ke angka pengeluaran per kapita Malaysia tahun ini sebesar US$ 432 atau setara Rp 6.048.000 per tahunnya," tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).

Sementara itu, nilai pasar alat kesehatan di Indonesia telah tumbuh dari sekitar Rp65 triliun di tahun 2016 hingga menjadi Rp85 triliun di tahun 2020, dan melonjak lagi menjadi sekitar Rp94 triliun pada tahun 2021.

Melihat trennya, pertumbuhan itu akan terus berlanjut di tahun 2022 ini.

Berdasar catatan BPS, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mencapai Rp59,88 triliun pada kuartal I/2022. PDB industri tersebut tumbuh 6,47 persen, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved