Tragedi Arema vs Persebaya
Kejanggalan Rekam Medis Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, TGA Usut Bukti soal Akibat Gas Air Mata
Tim Hukum Gabungan Aremania menemukan kejanggalan pada rekam medis salah satu korban selamat Tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
Sementara itu, tim Dokkes Polda Jawa Timur akan melakukan autopsi kepada 2 jasad korban tragedi Kanjuruhan. Autopsi rencananya akan digelar pada pekan depan.
"Kami mendapat informasi ada 2 keluarga yang bersedia dilakukan autopsi. Pelaksanaannya dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh persatuan dokter forensik. Autopsinya kita sebut eksomasi. Kami masih kroscek dulu dengan keluarga apakah berkenan dilakukan autopsi," ungkap Erwin.
Menurut Erwin, penggalian fakta empiris mengenai penyebab kematian seseorang tidak hanya dilakukan dengan autopsi. Namun bisa dengan cara lain.
"Kalau pendapat kami yang kemarin terakhir meninggal atas nama Helen, penyebab kematiannya bisa dilihat dari rekam medis dan MRI, CT Scan itu bisa dilihat sebagai penyebab kematian," tutur Erwin.
Erwin menyatakan, keperluan autopsi bagi korban lain akan disesuaikan dengan permintaan pemimpin.
"Tentunya kami hanya menerima dari perintah pimpinan," tuturnya.
Erwin menegaskan, kepolisian telah memberikan bantuan penaganan medis kepada para korban.
"Kami selain kaitannya dengan penyelidikan, juga telah melakukan trauma healing dan pengobatan. Dan kami berikan Kartu Bhayangkara Prioritas, sehingga bisa berobat di Rumah Sakit Bhayangkara," paparnya.
Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Akibat kerusuhan itu, hingga Selasa (11/10/2022), 132 orang meninggal dunia. Korban berasal dari suporter Aremania dan anggota kepolisian.
Sementara ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.
Berita tragedi Arema vs Persebaya lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com