Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kasus Tewasnya Taruna Poltekpel Surabaya, 1 Senior Angkatan Jadi Tersangka

Satreskrim Polrestabes Surabaya telah menetapkan seorang tersangka atas dugaan perundungan disertai kekerasan fisik hingga tewas, terhadap korban taru

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/istimewa
Ini tampang AJP (19) seorang tersangka yang telah ditetapkan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya atas dugaan perundungan disertai kekerasan fisik hingga tewas, terhadap korban taruna muda Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Satreskrim Polrestabes Surabaya telah menetapkan seorang tersangka atas dugaan perundungan disertai kekerasan fisik hingga tewas, terhadap korban taruna muda Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, Muhammad Rio Ferdinan Anwar (19). 

Tersangka itu berinisial AJP (19) warga Kecamatan Sawahan, Surabaya. Dan diketahui sebagai senior angkatan atau leting, atau satu tingkat diatas korban, selama di asrama Poltekpel Surabaya. 

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Zainul Abidin mengatakan, tersangka mengakui perbuatannya penganiayaan terhadap korban. 

Penganiayaan tersebut dilakukannya pada pukul 19.30 WIB, di dalam kamar mandi asrama Gedung Poltekpel Surabaya. 

Cara tersangka menganiaya korban, lanjut Abidin, dengan memukul sebanyak dua kali pada tubuh bagian perut korban. 

Pukul telak tanpa perlawanan dari korban itu menyebabkan korban terjatuh, dan meninggal dunia. 

"Pelaku memukul korban dengan menggunakan tangan kanan sebanyak 2 kali pada perut korban, mengakibatkan korban terjatuh,dan korban meninggal dunia," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (8/2/2023). 

Atas penetapan tersangka tersebut, penyidikan juga menyita sejumlah barang bukti dua buah bekas tisue yang terdapat berkas darah, dua buah bekas gelas air minum merek 'Rejo', sebuah alat cukuran.

Baca juga: Detik-detik Taruna Poltekpel Surabaya Tewas Dianiaya Senior, CCTV Rekam Momen Korban Dibopong

Dan, hasil rekam medis atau visum korban, rekaman CCTV, dan pakaian yang dipakai pada waktu kejadian. 

Sebelumnya, ayahanda korban, M Yani mengaku baru memperoleh kabar duka sang anak, dari pihak kampus, sekitar pukul 22.47 WIB, pada Minggu (5/2/2023). 

Setelah mendengar kabar mengagetkan itu, sesuai dengan instruksi dan arahan pihak kampus, ia diminta bergegas menuju ke kamar mayat RS Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, dan tiba di sana, sekitar pukul 00.30 WIB, Senin (6/2/2023). 

"Saya langsung berkat ke rumah sakit Sukolilo sampai lokasi jam 00.30 WIB," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (7/2/2023). 

Setelah melihat kondisi jenazah sang anak yang begitu janggal karena dipenuhi sejumlah luka. M Yani akhirnya memutuskan untuk melakukan visum luar terhadap jenazah anak, di RS Bhayangkara Surabaya, untuk kepentingan penyelidikan, sekitar pukul 02.45 WIB. 

Baca juga: UPDATE Kasus Taruna Poltekpel Surabaya Tewas Diduga Dianiaya Senior, 13 Saksi Diperiksa Polisi

Setelah rampung dilakukan visum luar tersebut. Jenazah sang anak kemudian dibawa ke rumah duka lalu dikebumikan di Tempat Makam Umum (TPU) Dusun Pudakpulo, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, sekitar pukul 10.00 WIB. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved