Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Padahal Anak Keterima di 3 Universitas Ternama, Ibu Justru Sogok Rp500 Juta Demi Kampus Pilihannya

Padahal anak keterima di tiga universitas ternama, ibu malah rela sogok Rp500 juta demi kampus pilihannya karena dekat.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
KOMPAS.COM/BAHANA PATRIA GUPTA - KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA
Ibu rela bayar Rp500 juta demi anaknya masuk di kampus pilihannya 

Budi mengatakan, terdakwa Karomani ketika itu langsung menyuruhnya membelanjakan uang tersebut menjadi logam mulia.

"Itu beli emas batangan biar mudah mencairkan dan tidak berkurang," kata Budi.

Di hadapan majelis hakim, Budi mengakui uang di dalam brankas tersebut diambilnya dari sejumlah orang tua calon mahasiswa.

Mereka menitip agar anaknya diluluskan di Fakultas Kedokteran (FK) Unila.

Di antaranya, Asep Sukohar (Rp250 juta dan Rp400 juta), Evi Daryanti (Rp150 juta), Evi Kurniawati (Rp100), Ema (Rp200 juta), lalu ada Mardiana (Rp100 juta).

Kemudian Tugiyono (Rp250 juta), Herman HN (Rp250 juta), dr Ruskandi (Rp250 juta), dan Nyoman (Rp250 juta).

Kabiro Humas Unila, Budi Sutomo, saat menjadi saksi di persidangan perkara suap Unila, pada Selasa (14/2/2023).(KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)
Kabiro Humas Unila, Budi Sutomo, saat menjadi saksi di persidangan perkara suap Unila, pada Selasa (14/2/2023).(KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

Budi menceritakan bahwa Karomani meminta agar uang infak tersebut diminta secara paksa kepada para penitip.

"'Orang-orang kaya itu kalau enggak dipaksa enggak bakal infak. Budi, kalau ada yang menyumbang ambil aja'," tutur Budi menirukan ucapan Karomani.

Budi lalu memerintahkan bendahara biro untuk melakukan survei.

Setelah disurvei, ternyata jika membeli emas di atas Rp500 juta, akan dikenakan pajak.

Untuk mengakali pengenaan pajak, Budi lalu meminta pembelian emas dilakukan tiga kali.

Yakni dengan KTP yang berbeda, salah satunya milik bendahara biro.

"Pakai tiga KTP, dibagi tiga supaya enggak kena pajak," kata Budi.

Total pembelian emas logam mulia tersebut mencapai 1,4 kilogram.

Sedangkan untuk menyimpan emas-emas tersebut, Karomani memerintahkan Budi membuka deposit box di bank.

"Pakai nama saya, Yang Mulia, Pak Karomani enggak mau teken," kata Budi.

Budi mengatakan, penggunaan namanya dilakukan untuk menghilangkan jejak Karomani atas emas tersebut.

"Tapi kuncinya dipegang oleh Pak Karomani," kata Budi.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved