Hindari Masyarakat Buat Konten di Lokasi Ledakan di Blitar, Petugas Bersihkan Reruntuhan Material

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Petugas gabungan dari Polres Blitar Kota, Kodim 0808/Blitar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan kerja bakti membersihkan reruntuhan material bangunan di lokasi pusat ledakan bahan petasan di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (24/2/2023). 

Pembersihan dilakukan agar tidak menimbulkan rasa traumatik terhadap keluarga korban dan warga di sekitar lokasi. 

Selain itu, pembersihan juga untuk menghindari aktivitas masyarakat membuat konten di lokasi pusat ledakan dan disebarkan lewat media sosial, yang dapat menimbulkan efek tidak baik kepada masyarakat. 

"Karena penyelidikan di TKP sudah selesai, kami melepas garis polisi dan membersihkan sisa-sisa reruntuhan di lokasi agar tidak menimbulkan rasa traumatik kepada keluarga korban dan warga sekitar," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono. 

Selain itu, kata AKBP Argowiyono, pembersihan juga untuk menghindari aktivitas masyarakat membuat konten di lokasi ledakan. 

Pembuat kontan di lokasi ledakan dan disebarkan lewat media sosial juga dapat menimbulkan efek tidak baik di masyarakat.

"Untuk itu, kami meminta masyarakat tidak membuat konten di lokasi ledakan dan disebarkan lewat media sosial yang dapat menimbulkan efek tidak baik," ujarnya. 

Pantauan di lokasi, puluhan petugas gabungan bersama masyarakat membersihkan sisa-sisa reruntuhan material di lokasi pusat ledakan. 

Sekarang, lokasi pusat ledakan sudah bersih. Lantai rumah sudah bersih dari tumpukan reruntuhan material bangunan. 

Seperti diketahui, peristiwa ledakan dahsyat diduga dari bahan petasan terjadi di rumah Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023). 

Baca juga: Jadi Wisata Dadakan, Lokasi Ledakan Petasan di Blitar Ramai Didatangi Masyarakat: Ini Seperti Bom

Ledakan itu membuat rumah Darman yang berbahan bata dan batako hancur rata dengan tanah. 

Empat orang termasuk Darman dan dua anaknya, Arifin dan Deni Widodo serta kerabatnya Wawa meninggal dunia dalam peristiwa itu. 

Puluhan warga luka-luka dan puluhan rumah warga juga rusak terdampak peristiwa ledakan keras di Blitar itu.