Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Tanah Retak di Desa Tumpuk Ponorogo, Pengungsi Kekurangan Pakaian dan Air Minum

139 warga Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo mengungsi di kantor balai desa yang lama.

TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM
Kondisi pengungsian di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sedikitnya 139 warga Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo mengungsi di kantor balai desa yang lama.

Ratusan warga itu mengungsi karena bencana retak yang menimpa tempat tinggal mereka.

Wajah capek, sedih terpancar dari ratusan pengungsi.

Bagaimana tidak, bayangan rumah mereka yang semula berdiri kokoh harus retak kemudian ambles.

“Mengungsi ini sudah 2 harian. Awal mengungsi itu dini hari pukul 02.00 WIB. Dan ini belum bisa memastikan sampai kapan bisa balik,” ujar Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Supriyadi, Selasa (28/2/2023).

Dia menjelaskan telah mencukupi seperti pengobatan.

Baca juga: Tanah Retak di Ponorogo, 100 Lebih Warga Mengungsi, Ada Ibu Hamil hingga Lansia

Saat ini, kondisinya banyak yang sakit dari Dinas Kesehatan (Dinkes).

Kemudian mencukupi kebutuhan perseorang selimut, kasur, mandi, kebutuhan anak-anak, susu pakaian anak balita, buku cerita agar anak-anak tidak jenuh.

“Saat ini kebutuhan mendesak adalah baju. Menurut kami (Dinsos P3A) kami yang kurang adalah baju. Pengungsian berjalan dengan cepat,” kata Supriyadi saat ditemui Tribun Jatim.

Pasalnya, jelas dia, kebanyakan saat warga mengungsi hanya membawa pakaian yang ada di badan.

Apalagi saat ini warga sudah dilarang tidak naik ke rumah.

Baca juga: Viral Video Rumah di Ponorogo Tiba-tiba Ambruk, Tampak Warga Nekat Selamatkan Harta: Ya Allah

“Sekarang kami mau open donasi. Kami berharap donasinya bukan bahan pangan. Yang paling penting adalah baju. Kalau bisa baju baru dan layak dipakai. Pakaian dalam juga sangat perlu,” jelas Supriyadi.

Manurutnya baju yang paling dibutuhkan adalah pakaian dewasa, anak SD.

Yang telah dibagi adalah pakaian balita dan sarung.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved