Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Pemasangan Guiding Block di Trotoar Malang Terkesan Asal-asalan, Disabilitas Tunanetra Sebut Pemanis

Pemasangan guiding block di trotoar Kota Malang terkesan asal-asalan, disabilitas tunanetra sebut sebagai pemanis.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan
Guiding block di trotoar Jalan Kawi Kota Malang, Minggu (5/3/2023). Terlihat guiding block mengarah dan menyerempet pohon. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Penyandang disabilitas tunanetra berharap guiding block di trotoar Kota Malang tidak membahayakan.

Seperti diketahui, sejumlah trotoar di Kota Malang telah dilengkapi guiding block.

Namun sayangnya, pemasangan guiding block terkesan asal-asalan dan tidak memperhatikan kondisi sekitar.

Bahkan di beberapa titik trotoar, ada guiding block yang mengarah ke pohon ataupun ke selokan.

"Kemungkinan, pemasangan guiding block itu sendiri memang atau mungkin belum melibatkan praktisi atau ahli dalam bidang disabilitas tunanetra. Sehingga, tidak memenuhi kaidah standarisasi disabilitas tunanetra," ujar seorang disabilitas tunanetra di Kota Malang sekaligus pendiri Adi Gunawan Institute, Adi Gunawan kepada TribunJatim.com, Minggu (5/3/2023).

"Jadinya, guiding block tersebut tidak berfungsi dan hanya sebagai pemanis untuk mempercantik area trotoar saja," lanjutnya.

Sebagai informasi, Adi Gunawan Institute merupakan lembaga nonformal di Kota Malang yang membantu disabilitas tunanetra dalam penguasaan teknologi bantu seperti ponsel bicara maupun komputer bicara.

Sehingga, disabilitas tunanetra bisa mengakses dunia luar melalui informasi dan komunikasi dengan mandiri melalui gadget.

Dirinya menjelaskan, guiding block di trotoar yang layak dan aman sangatlah diperlukan. Karena dengan adanya guiding block, dapat melatih disabilitas tunanetra untuk mandiri.

"Kebanyakan disabilitas tunanetra yang saya lihat, sudah terbiasa dengan budaya adanya pendamping, budaya diantar maupun budaya dituntun. Dengan guiding block, menjadi sarana tunanetra untuk bisa mengakses sarana publik secara mandiri," ujarnya.

Baca juga: Membahayakan, Guiding Block di Kota Malang Mengarah ke Pohon dan Selokan, Pertuni: Kurang Bersahabat

"Kenapa disebut mandiri, karena bisa berjalan mengikuti guiding block dengan cara merasakan melalui kaki atau tongkat," bebernya.

Dirinya pun berharap, agar Pemkot Malang bisa segera membenahi guiding block yang tidak layak. Sehingga, ke depannya para disabilitas tunanetra bisa berjalan kaki di trotoar dengan aman dan nyaman.

"Paling tidak, hal ini dapat dipikirkan oleh Pemkot Malang. Dan harapan saya yang kedua, setiap sarana publik di Kota Malang perhatian dan ramah dengan disabilitas tunanetra," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved