Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Investasi Bodong Crazy Rich Surabaya

Liciknya Modus Crazy Rich Surabayan Wahyu Kenzo Tipu Korban, Member Ada yang Jadi Sasaran Kemarahan

Akhirnya terungkap modus Crazy Rich Surabayan, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, menggaet 25 ribu member dalam bisnis Robot Trading

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
founder Robot Trading, Auto Trade Gold (ATG), yang dilakukan Crazy Rich Surabaya, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo saat digelandang di Mapolda Jatim 

Awalnya, member yang berkisar 300 ribu orang ini bisa mendapatkan keuntungan tersebut sejak 2020.

Namun, hingga akhirnya pada Januari 2022, korban tidak bisa mengambil uang yang mereka investasikan.

"Dana investasi minumum, ada level-levelnya, paling rendah kalau tidak salah 1.000 dollar atau sekitar Rp15 juta, paling tinggi 50 ribu dollar. Kalau member lama enggak (levelnya)," ungkap Roy.

"Yang lucu robot trading masih berjalan kalau kita lihat di aplikasi Meta Trader, di aplikasi itu masih berjalan tapi tidak bisa di witdraw (diambil)," sambungnya.

Kepada Tribun Network, salah satu korban trading ATG, Joseph mengungkapkan awal mula dirinya 'terjerat' dalam pusaran trading ATG.

Dia mengaku pada September 2021, dia diajak oleh rekannya untuk bergabung trending ATG. Apalagi, Joseph menyebut dirinya sempat mencari tahu asal usul trading ATG sebelum memutuskan bergabung.

"Sebelumnya saya tidak langsung masuk karena saya ada screening dahulu apakah robot trading ini ilegal atau legal. Ternyata sertifikat dan legalitas lengkap dan sampai terdaftar di HAKI. Jadi saya memutuskan untuk masuk di ATG ini. ditambah juga masa pandemi , financial terbatas," kata Joseph kepada Tribun Network, Senin (6/2/2023).

Saat mendaftar, dia hanya memasukan uang sebesar $667 dollar ditambah biaya robot sekitar Rp 3 juta.

Namun, karena merasa cukup bagus dan konsisten, pada Septmber 2021 dirinya menambah saldo dengan $9.330 dollar dan biaya upgrade Rp 5 juta.

"Uang yang saya investasikan total hampir Rp 150 jugadi ATG dan itu adalah uang tabungan saya selama saya bekerja," ungkapnya.

Pada Desember 2021, trading ATG meluncurkan product terbaru yaitu ATC. Melihat kinerja selama September - Desember 2021, maka dirinya kembali ikut dengan Deposit $1.100 dollar ditambah biaya robot.

"Depo (deposit) tersebut adalah hasil WD akun saya di ATG. yang saya WD di ATG senilai dengan yang saya masukkan di ATC jadi belum menikmati hasil sama sekali dari investasi saya sampai saat ini," jelasnya.

Dia mengungkapkan awal mula trending ATG bermasalah. Yakni, di Desember 2021 lalu. ATG, katanya, sering melakukan maintenache yang tidak jelas sehingga pintu WD dihentikan.

"Puncak nya adalah awal tahun 2022. kita diminta membeli voucheer sebesar $50 dollar dengan dalih pendaftaran pintu WD via Crpto (sebelumnya adalah Trf bank). Dan sejak Depo $50 sampai sekarang, pintu WD selalu di kunci rapat dan para founder dan owner si WK hilang tanpa jejak," teranganya

Kini, Joseph bersama korban lainnya ingin uang yang telah disetorkan ke trending ATG agar dikembalikan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved