Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Gempuran Motor Listrik Bikin Bengkel di Lumajang Ketar-ketir, Prediksi Omzet Jasa Servis Menurun

Beredarnya motor listrik secara masif ditanggapi was-was oleh pelaku usaha otomotif kendaraan konvesional. motor listrik dinilai lebih menguntungkan

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
Siswa sedang perbaiki motor di Lembaga Kursus dan Pelatihan Bengkel Sepeda Motor Anugerah Lumajang. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Beredarnya motor listrik secara masif ditanggapi was-was oleh pelaku usaha otomotif kendaraan konvensional.

Wijen Utomo, Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Bengkel Sepeda Motor Anugerah Lumajang mengatakan motor listrik akan jauh lebih menguntungkan konsumen karena hemat biaya perawatan kendaraan.

Lantaran motor listrik disebutnya memiliki sedikit komponen yang harus diganti secara berkala, berbeda dengan motor konvensional.

Kata Wijen, perubahan tersebut bisa jadi menggerus omzet jasa servis bengkel kendaraan konvensional.

"Kami memprediksi ini akan mempengaruhi omzet pelaku usaha otomotif bengkel. Ongkos servis akan lebih murah dan tidak banyak komponen yang diganti secara berkala. Adapun baterai tapi usianya lama sampai 5 tahun baru berganti,"

"Lebih ekonomis untuk konsumen namun untuk kerja mekanik akan berkurang juga. Jasa servis akan jauh berkurang. Tapi nanti pinter-pinternya kita agar dapat bertahan," ujar Wijen ketika dikonfimasi.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Membuat Peminat Motor Listrik di Surabaya Meningkat

Menurut Wijen, dirinya sebagai pelaku usaha otomotif mau tidak mau harus siap menghadapi perubahan tersebut. Ia mengaku akan belajar kompetensi motor listrik bagi peserta didik.

"Kami akan pelatihan dulu untuk motor listrik. Perubahan ini kami tengah mempersiakan agar bisa siap menghadapi era motor listrik," katanya.

Wijen menilai cara kerja motor listrik tak jauh beda dari motor konvensional secara kelistrikan. Alhasil, adanya motor listrik tidak ditanggapi begitu asing-asing amat baginya.

"Dari segi kelistrikan tidak jauh beda dengan motor konvensional. Dalam motor konvesional, komponen kelistrikannya sudah kami pelajari. Tinggal bagaimana meningkatkan kompetensinya saja," paparnya.

Pria asal Kunir Lumajang ini menjelaskan komponen motor listrik yang paling mahal hanya baterai. 

Harganya pun 50 persen dari harga jual motor tersebut. Kendati demikian, pergantian baterai menurut Wijen memiliki rentang waktu cukup lama.

Baca juga: GESITS Buka Diler Keempatnya di Surabaya, Siap Kuasai Pasar Motor Listrik di Jatim

"Dari segi komponen batrei memang harus  diganti ketika sudah waktunya, usia pakai bisa mencapai 5 tahun. Dan ini komponwn batrei tersebut harganya 50 persen dari harga motor listriknya," ungkapnya.

Sementara itu, Wijen menyakini invasi motor listrik hanya tinggal menunggu waktu. Kata dia, motor listrik akan semakin banyak begitu sumber minyak dunia makin menipis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved