Penumpang Wirawiri Suroboyo 'Angkot Ber-AC' Tembus 2.500 Sehari, Armada dan Rute Akan Ditambah

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jumlah penumpang kendaraan pengumpan (feeder) Wirawiri Suroboyo mengalami tren peningkatan.

Sejak diluncurkan awal Maret, jumlah penumpang feeder mencapai 2.500 orang per hari. 

Berdasarkan data Dinas Perhubungan Surabaya, sejumlah rute mendapat antusiasme masyarakat cukup tinggi. Di antaranya, rute dari arah Pakal ke Tunjungan. 

Sebelumnya, rute tersebut memang belum mendapatkan trayek angkutan umum.

"Wirawiri Suroboyo ini selalu penuh, animo masyarakat luar biasa,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu (12/3/2023). 

Saat ini, sudah ada sebanyak 52 armada yang beroperasi.

Dengan tingginya animo tersebut, Pemkot Surabaya berencana menambah kembali jumlah angkutan umum ber-AC itu. 

Selain itu, rute juga akan diperluas.

“Tentu penambahannya secara bertahap. Kami targetkan, pada 2028 kita bisa menyiapkan feeder sekitar 240 unit," kata Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi.

Menurutnya, itu jumlah ideal untuk menjangkau semua kawasan di Kota Surabaya.

"Kita akan penuhi semuanya sampai dengan tahun 2028," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini. 

Saat ini, sudah ada lima rute yang dilayani Wirawiri Suroboyo.

Baca juga: Feeder Sang Angkot Ber-AC di Surabaya Resmi Diluncurkan, Tarifnya Murah, Fasilitasnya Keren

Pemkot dalam waktu dekat akan menambah rute baru, di antaranya dengan menjangkau Lakarsantri atau kawasan yang berbatasan dengan Gresik. 

"Kalau Lakarsantri (perbatasan) Gresik sudah sepakat dan insyaallah minggu depan atau paling lama 2 minggu lagi. Karena juga perlu menyiapkan yang di Gresik," kata dia.

Feeder akan bisa menjangkau Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

“Kalau sudah berbicara angkutan lintas daerah, maka harus ngobrol dengan kepala Dishub daerah tersebut, insyaallah dalam waktu dekat akan kita realisasikan,” tegasnya. 

Selain menambah armada dan rute, pihaknya juga terus mengupayakan kenyamanan kendaraan ini terjaga.

“Angkutan ini aman dan nyaman karena juga dilengkapi AC dan juga murah,” katanya. 

Angkutan ini juga melarang sopir untuk ngetem atau menunggu penumpang. Sehingga, bisa memberikan jaminan waktu kepada penumpang. 

Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Tundjung Iswandaru menyampaikan hal senada. Ia merinci, beberapa penumpang masih melakukan "uji coba" terhadap sejumlah trayek. 

"Alhamdulillah cukup bagus, tapi saya belum tahu apakah itu penumpang asli (memang membutuhkan angkutan) atau penumpang yang coba-coba saja. Tapi total penumpangnya sekitar 2.500 per hari," kata Tundjung.

Ia mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk memanfaatkan angkutan baru ini. Sebab, hal itu sangat berpengaruh pada lingkungan Surabaya dan kemacetan di Kota Surabaya. 

"Ayo ramai-ramai beralih ke angkutan umum demi kota kita tercinta Surabaya,” katanya.