Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tarif Feeder Wirawiri Suroboyo sang Angkot Ber-AC di Surabaya, Beda untuk Pelajar dan Lansia

Tarif Feeder Wirawiri Suroboyo sang angkot ber-AC di Surabaya, beda untuk kalangan umum, pelajar dan lansia.

Tribun Jatim Network/Habibur Rohman
Penumpang Feeder Wirawiri Suroboyo mulai dikenakan tarif, Rabu (15/3/2023). Menggunakan transaksi nontunai, penumpang cukup membayar Rp5 ribu. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas Perhubungan Surabaya mulai memberlakukan tarif untuk kendaraan pengumpan (feeder) Wirawiri Suroboyo, Rabu (15/3/2023).

Sekali naik angkutan umum ber-AC dengan kapasitas 14 penumpang ini, penumpang cukup membayar Rp5 ribu.

Pemberlakuan tarif tersebut dilakukan setelah Dishub membebaskan tarif sejak Feeder Wirawiri Suroboyo diluncurkan, Kamis (2/3/2023) lalu.

"Pemberlakuan tarif kami sosialisasikan melalui media sosial dan media massa," kata Kepala UPTD Pengelolaan Transportasi Umum Dishub Surabaya, Eni Sugiharti Fajarsari, Rabu (15/3/2023).

Petugas helper Feeder Wirawiri Suroboyo dan petugas penukaran botol di pos-pos penukaran botol juga telah melakukan sosialisasi.

Secara umum, tarif yang dikenakan Rp5 ribu.

"Tarif yang berlaku ditampilkan pada layar monitor yang terdapat di dalam unit Wirawiri Suroboyo," katanya.

Namun, ada sejumlah tarif khusus untuk beberapa kalangan penumpang.

Pelajar/mahasiswa, misalnya. Mereka mendapat potongan 50 persen (Rp2.500).

"Pelajar/mahasiswa yang mengenakan seragam/jas almamater atau bisa juga dengan menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa, maka cukup membayar Rp2.500," katanya.

Selain itu, kalangan veteran/lansia (di atas usia 60 tahun) serta anak berusia di bawah 5 tahun tidak dikenakan biaya alias gratis. Untuk lansia, bisa dengan menunjukkan KTP.

Pembayaran pun hanya bisa dilakukan secara nontunai.

Baca juga: Feeder Angkot Ber-AC di Surabaya Akan Diuji Coba Bebas Lampu Merah, Tak Kena Macet

"Wirawiri Suroboyo hanya bisa menerima pembayaran nontunai dengan menggunakan QRIS seperti Gopay, Shopeepay, OVO, mobile banking, dana, linkaja, dan sebagainya, serta kartu uang elektronik/e-toll seperti FLazz, eMoney, Brizzi, dan Tapcash," jelasnya.

Bagi penumpang yang berpindah dari atau menuju Suroboyo Bus juga hanya cukup sekali bayar. Apabila penumpang naik Suroboyo Bus dan akan naik Wirawiri Suroboyo, maka tidak perlu membayar lagi selama masa berlaku tiket masih ada.

"Tarif integrasi Wirawiri Suroboyo dan Suroboyo Bus berlaku selama 2 jam. Namun apabila saat naik Suroboyo Bus membayar menggunakan sampah botol plastik (poin member), maka saat naik Wirawiri Suroboyo harus membayar lagi," katanya.

Pihaknya pun optimistis pemberlakuan tarif ini tetap menjaga peningkatan jumlah penumpang. Apalagi, di lima rute yang telah dilayani Wirawiri Suroboyo, jumlah penumpang mengalami kenaikan signifikan.

"Rute dengan jumlah penumpang terbanyak yaitu rute FD01 Terminal Benowo-Tunjungan. Rata-rata jumlah penumpang per hari seluruhnya yaitu 2.000 penumpang," katanya.

Saat ini, sudah ada sebanyak 52 armada yang beroperasi.

Baca juga: Penumpang Wirawiri Suroboyo Angkot Ber-AC Tembus 2.500 Sehari, Armada dan Rute Akan Ditambah

Dengan tingginya animo tersebut, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berencana menambah kembali jumlah angkutan tersebut.

Selain itu, rute juga akan diperluas.

“Tentu penambahannya secara bertahap. Kami targetkan, pada 2028 kita bisa menyiapkan feeder sekitar 240 unit," kata Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi.

"Itu jumlah ideal untuk menjangkau semua kawasan di Kota Surabaya. Kita akan penuhi semuanya sampai dengan tahun 2028," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved