Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

PDPS Siapkan Rp9,9 M untuk Revitalisasi 4 Pasar di Surabaya, Pasar Tunjungan Dianggarkan Rp300 Juta

PDPS menyiapkan Rp9,9 miliar untuk kebutuhan revitalisasi pasar di Surabaya selama 2023.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Suasana Pasar Tunjungan, Kamis (16/3/2023). Beberapa tenant mulai buka dengan menjajakan beberapa makanan dan minuman. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) menyiapkan Rp9,9 miliar untuk kebutuhan revitalisasi pasar di Surabaya selama 2023.

Satu di antaranya, revitalisasi pasar dilakukan di Pasar Tunjungan.

"Untuk revitalisasi, ada penyertaan modal (dari Pemkot) Rp9,9 miliar tahun ini. Ada empat pasar yang akan direvitalisasi," kata Direktur Teknik Usaha PDPS Suhendro di Surabaya, Kamis (16/3/2023).

Keempat pasar tersebut di antaranya Pasar Tunjungan, Pasar Kembang, Pasar Pabean, dan Pasar Kendangsari.

"Pasar Kembang baru saja mengalami kebakaran. Sekarang nggak ada atapnya. Ini mulai direvitalisasi tahun ini," katanya.

Sedangkan revitalisasi Pasar Pabean akan lebih banyak pada perbaikan sanitasi.

Baca juga: Pemkot Surabaya Hapus Sanksi Denda Pajak, Lihat Cara Lengkap Pembayarannya di Sini!

"Sebab, saluran di sana lebih rendah dibandingkan saluran kota. Sehingga kalau hujan, banjir," katanya.

Pasar Kendangsari akan diwujudkan menjadi pasar berstandar SNI 8152:2021.

"Ini akan menjadi pasar modern. Baik desain bangunan, manajemen pasar, dan sebagainya," katanya.

Sedangkan revitalisasi Pasar Tunjungan akan lebih banyak dimulai dari penelitian awal.

PDPS akan melakukan analisa struktur bangunan.

"Kami akan melihat kekuatan bangunan untuk menentukan mana yang perlu diperbaiki terlebih dahulu," katanya.

"Kemudian juga masalah sanitasi dan kelistrikan juga. Ada kemungkinan tambah daya dan sebagainya," katanya.

Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo mengungkap pentingnya ujilab Pasar Tunjungan.

Hal ini untuk memastikan bangunan mampu bertahan lama setelah direvitalisasi.

"Kami ujilab, ketahanan bangunan ini berapa lama sih? Kemudian dari uji lab, kami diskusikan dengan pemerintah kota. Maunya, kita seperti ini, misalnya," katanya.

Baca juga: Tarif Feeder Wirawiri Suroboyo sang Angkot Ber-AC di Surabaya, Beda untuk Pelajar dan Lansia

Untuk kebutuhan uji lab, PDPS menganggarkan Rp 300 juta.

Setelah hasil uji lab bangunannya keluar, pihaknya lantas mengaji kebutuhan anggaran perbaikan.

Uji lab ini akan dilakukan setelah penyertaan modal dari Pemkot Surabaya cair.

"Pasar Tunjungan ini menjadi prioritas yang kami utamakan," katanya.

Pihaknya mengakui, akibat belum adanya revitalisasi tersebut membuat pasar belum nyaman bagi pedagang.

Pedagang pun menolak untuk membuka kios dan membayar Iuran Layanan Pasar (ILP).

Karenanya, pihaknya siap berdiskusi soal itu apabila ada pedagang yang mengajukan keringanan ILP.

Dari sekitar 200 stan, baru sekitar 15 kios yang mulai buka.

"Semangat dari teman-teman yang mulai membuka tenant dengan kreatif, food and beverage, kami mendukung sekali. Silakan buka, kami tak mempersulit," katanya.

"Sudah ada yang mengajukan keringanan. Ini bisa menjadi trigger yang lain. Ayo pedagang, buka o (tenants). Aku nggak mempersulit," tandasnya. 

Berita Surabaya lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved