Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kakek di NTT Tewas setelah Bacok Istri dan Anak, Obrolan Terakhir Bahas Kain, Warga Panggil Polisi

Nasib seorang kakek berakhir tragis setelah membacok istri dan anaknya. Obrolan terakhir si kakek dan istripun terungkap.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
Tribunnews/Darmawan/MCH2019
ILUSTRASI Berita kakek di NTT akhiri hidup setelah bacok istri dan anak. 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib seorang kakek berakhir tragis setelah membacok istri dan anaknya.

Obrolan terakhir si kakek dan istripun terungkap.

Mereka membicarakan kain adat.

Apa yang terjadi?

Baca juga: Sakit Hati Tak Lolos, Calon Kades di Bangkalan Bacok Ketua Panitia, Dibekuk 5 Jam Kemudian

Baca juga: Tampang Pria yang Bacok Anggota TNI di Gowa, Tentara Kepung Polsek Cari Sosoknya, Motif Terungkap?

Peristiwa ini terjadi di Desa Dualasi Raiulun, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seorang kakek berinisial GB (71), diduga mengakhiri hidup menggunakan sebilah parang.

Dia mengakhiri hidup usai membacok istrinya, DB (61) dan anak perempuannya, MF (29), menggunakan sebilah parang.

"Kejadiannya kemarin, Sabtu (18/3/2023) sekitar pukul 05.30 Wita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisan Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, Minggu (19/3/2023) malam, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Baca juga: Suami di Situbondo Bacok Tetangga, Curiga Selingkuh dengan Istrinya, Ternyata Salah Orang

Ariasandy menuturkan, kejadian itu bermula saat GB meminta dua kain adat kepada istrinya DB.

Mendengar itu, DB lalu masuk ke rumah dan mencari kain tersebut.

Namun, DB hanya membawa satu kain saja. GB lalu menanyakan kain yang satunya lagi dan tak dijawab oleh DB.

Karena kesal, GB lalu mengambil sebilah parang yang disimpan di dalam rumah.

Tanpa banyak bicara, GB lalu membacok istrinya mengenai tangan dan pinggang hingga terluka parah.

Baca juga: Baru Kenal Pacar 5 Bulan, Siswi SMP Dikubur di Dapur, Cinta Monyet Berakhir Tragis di Rumah Kosong

Melihat ibunya dibacok, MF lalu berusaha melerai.

Bukannya menjauh, GB malah membacok MF di bagian tangan dan punggung.

"Akibat dibacok, MF langsung pingsan," kata Ariasandy.

DB yang terluka berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri bersama seorang cucunya.

"GB yang melihat anaknya pingsan, kemudian mengakhiri hidup mengunakan parang yang dia pakai membacok istri dan anaknya," ungkap Ariasandy.

Baca juga: Suami di Situbondo Bacok Tetangga, Curiga Selingkuh dengan Istrinya, Ternyata Salah Orang

Baca juga: Nasib Korban Bacok di Titik KM Nol Jogja, Istana Presiden Saksi Bisu, Polisi Kantongi Siapa Pelaku

Warga setempat lalu melaporkan kejadian itu ke kepolisian terdekat.

Selain itu, warga juga membawa DB dan MF ke Puskesmas Lasiolat untuk diberi perawatan medis.

Sementara itu, jasad GB sempat diperiksa oleh petugas medis dan polisi.

Saat ini, jenazah GB disemayamkan sementara di rumah duka, sambil menunggu pemakaman.

"Keluarga besar menerima kejadian itu sebagai musibah," ujar dia.

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Baca juga: Kesal Dibangunkan untuk Salat, Anak yang Bacok Ayah di Kediri Jalani Tes Kejiwaan, Depresi Kena PHK?

Sebelumnya, seorang nenek, MB (66) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) kritis setelah dibacok oleh suaminya sendiri berinisial MN (72).

Polisi yang menerima laporan itu berhasil mengamankan pelaku yang bersembunyi di pemakaman, tak jauh dari rumahnya, Rabu (15/3/2023).

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (14/3/2023) pukul 21.00 Wita, di rumah pelaku dan korban, di Desa Bontolangkasa, Kecamatan Bontonompo.

Saat itu, korban dianiaya oleh suaminya menggunakan sebilah parah hingga luka parah.

"Kejadiannya semalam dan luka korban cukup serius dengan luka terbuka 7 cm dan daun telinga korban terbelah," kata Kapolsek Bontonompo, AKP Hasan Fadly yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Kesal Dibangunkan untuk Salat, Pemuda di Kediri Tega Bacok Ayah Kandung

Korban sempat menjalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf setelah sebelumnya sempat dirawat di Puskesmas Bontonompo.

Tersangka berhasil diamankan polisi sesaat setelah kejadian saat bersembunyi di pemakaman yang berada di belakang rumahnya.

Masih belum diketahui motif pelaku membacok istrinya.

"Tersangka telah kami amankan saat bersembunyi di kuburan yang berada di belakang rumahnya," kata Hasan Fadly.

Baca juga: Papasan dengan Orang Cari Rumput, Pria di Pacitan Ngamuk Bacok Tetangga

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved