Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Bisnis Thrifting Dibikin Was-was, Pedagang Pasar Gembong Surabaya: Banyak yang Suka Malah Dilarang

Takut ditangkap dan bal-bal pakaian bekas disita polisi membuat penjual thrifting di kawasan Gembong, Surabaya tak mudah percaya orang lain.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Tony Hermawan
Sejumlah orang sibuk memilih pakaian bekas di Gembong. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Takut ditangkap dan bal-bal pakaian bekas disita polisi membuat pedagang thrifting di kawasan Gembong, Surabaya tak mudah percaya orang lain.

Mereka cenderung menutup diri ketika ditanya-tanya soal tanggapan larangan impor pakaian bekas.

Respon ini tidak lepas dari kabar beberapa waktu lalu polisi menggerebek gudang pakaian bekas di Bekasi.

Dengan situasi itu, kami pun harus menyesuaikan keinginan agar penjual thrifting berkenan didekati.

Salah seorang pedagang akhirnya berkenan ditanya-tanya tapi tak mau ditulis namanya. 
 
"Sebenarnya kaget tahu kabar ada gudang di Jakarta dibongkar. Barang-barang thrifting lagi banyak yang suka, tapi malah dilarang," katanya.

Baca juga: Arti Kata Thrifting Viral di Sosmed, Bisnis Digandrungi Anak Muda Tapi Disentil Jokowi, Kok Bisa?

Pedagang yang sudah 25 tahun ini melapak di Gembong ini pun akhirnya mengomentari maksud pemerintah melarang dagang thrifting karena khawatir ada virus menempel di pakaian bekas.

Menurutnya, pakaian yang dijual sudah aman karena sebelum barang sampai ke pedagang sudah disterilkan dengan cairan anti virus.

Pedagang yang jual di online atau toko malah sterilisasi malah lebih maksimal. Sebelum dijual barang dicuci terlebih dahulu. Ia pun berharap pemerintah mencabut larangan tersebut.

"Mau jual apalagi kalau sudah dilarang. Kami dagang halal kok, masa iya gak boleh," keluhnya.

Baca juga: Arti Kata Thrifting Viral di Sosmed, Bisnis Digandrungi Anak Muda Tapi Disentil Jokowi, Kok Bisa?

Marcell salah seorang pembeli pakaian bekas di Pasar Gembong Surabaya membenarkan pernyataan pedagang itu.

Ia yang sejak muda hobi berburu pakaian bekas tak pernah mendengar ada konsumen mengalami iritasi kulit setelah membeli pakaian bekas.

"Beli pakaian gini kualitasnya bagus loh, tapi harganya lebih murah daripada di pusat perbelanjaan,” ujar Marchell di tengah kesibukan nya memilih pakaian

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved