Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Mengaku Mau Tanggung Jawab, Nyali Ojol Penabrak Bocah SD di Surabaya Menciut Karena Takut Dimassa

Akhirnya terungkap motif pemotor Honda PCX yang viral di medsos, memilih kabur seusai menabrak bocah kelas tiga SD berusia 9 tahun di Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM/LUHUR PAMBUDI
Tangkapan layar video CCTV merekam momen seorang bocah kelas tiga SD berusia sembilan tahun menjadi korban tabrak lari pemotor Honda PCX di Jalan Raya, Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya, pada Selasa (7/3/2023) siang, viral di medsos dan WhatsApp Group (WAG) beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Akhirnya terungkap motif pemotor Honda PCX yang viral di medsos, memilih kabur seusai menabrak bocah kelas tiga SD berusia sembilan tahun di Jalan Raya, Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya, pada Selasa (7/3/2023) kemarin. 

Diketahui, sosok pemotor tersebut berinisial AH (25) warga Gunungsari, Dukuh Pakis, Surabaya, yang kesehariannya berprofesi sebagai ojek online (Ojol). 

Senin (20/3/2023), AH sempat datang seorang diri untuk memenuhi agenda pemanggilan untuk pemeriksaan pertama atas dugaan insiden tabrak lari, di Markas Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya.

Wakasat Lantas Polrestabes Surabaya AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, pemotor AH memilih tetap melanjutkan perjalanan meskipun sempat terlibat insiden kecelakaan menabrak bocah tersebut karena terburu-buru mengirim paket pesanan makanan dari customer. 

AH selama ini, berprofesi sebagai pengendara motor ojek online. Saat insiden tersebut terjadi, AH sedang mengejar waktu mengirim paket makanan di kawasan Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya. 

Baca juga: Terungkap Sosok Pria Berpeci yang Gercep dalam Video CCTV Pemotor Tabrak Lari Bocah di Surabaya

"Kami sudah mengamankan pelaku tabrak lari yang menggunakan kendaraan roda dua PCX warna merah sudah kami berikan surat panggilan dan yang bersangkutan saat ini kooperatif dan telah datang ke Satlantas Polrestabes Surabaya dan saat ini telah dilakukan pemeriksaan," ujarnya, Rabu (22/3/2023). 

Namun, lanjut Aristianto, pemotor AH sempat berusaha untuk menunjukkan iktikad baik dengan kembali menghampiri lokasi kejadian, seusai rampung mengirim paket pesanan makanan customernya. 

Pemotor AH sempat melintas kembali ke ruas jalan yang menjadi lokasi kejadian tabrakan tersebut.

Sayangnya, hal tersebut diurungkan oleh AH, karena melihat beberapa warga telah berkerumun di area tempat kejadian. 

Baca juga: Nasib Bocah SD Kelas 3 di Surabaya, Jadi Korban Tabrak Lari, Sempat Tak Sadar, Penabrak Misterius

Baca juga: Insiden Tabrak Lari di Tuban, Kakek Pencari Rumput Tewas Terlindas, Sopir Truk Kabur

Merasa takut bahwa dirinya bakal menjadi 'bulan-bulanan' warga yang mungkin naik pitam gegara insiden tersebut. AH akhirnya, batal berhenti dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

"Jadi yang bersangkutan mengirimkan barang dulu ke Osowilangon, kemudian yang bersangkutan kembali ke lokasi untuk memberikan pertolongan, tapi ternyata sudah banyak massa di lokasi tersebut dan khawatir karena adanya massa atau kerumunan di sana," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya Iptu Suryadi mengatakan, atas perbuatan AH yang membiarkan korban kecelakaan begitu saja, tanpa melaporkan kepada pihak tim medis atau pun kepolisian. 

Pihaknya mengenakan pemotor AH dengan Pasal 312 UU Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ), dengan ancaman pidana penjara paling lama tiga tahun. 

Mengingat, sanksi hukumanya di bawah lima tahun. AH tidak dilakukan penahanan, namun dikenakan wajib lapor dua hari dalam sepekan. Kemudian, motor beserta surat kendaraan dilakukan penyitaan. 

"Tapi kalau dikenakan Pasal 312 tetap bisa. Tapi ancamannya kan cuma 2 tahun, kan di bawah 5 tahun tidak bisa (ditahan). Barang bukti (BB) sepedanya dan suratnya saya tahan, dia wajib lapor. Kasusnya tetap diproses penyidikan. Wajib lapor, seminggu 2 kali," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (20/3/2023). 

Sekadar diketahui, video CCTV merekam momen seorang bocah kelas tiga SD berusia sembilan tahun menjadi korban tabrak lari pemotor Honda PCX di Jalan Raya, Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya, pada Selasa (7/3/2023) siang, viral di medsos dan WhatsApp Group (WAG) beberapa waktu lalu. 

Dalam video berdurasi 45 detik itu, semula merekam tujuh orang bocah berjalan di bahu jalan seraya memperhatikan kepadatan arus kendaraan yang melintas di kedua ruas jalan berlawanan arah di samping kiri mereka. 

Ternyata para bocah tersebut tampak sedang berupaya menyeberangi ruas jalan selebar sekitar lima meter tersebut, secara bersamaan. 

Saat kondisi situasi arus kendaraan terpantau lengang. Enam orang diantara para bocah itu, gegap gempita bebarengan berlari kecil menyeberangi jalan tersebut. 

Namun, apes dengan seorang bocah bercelana pendek yang tampak membawa kantung kresek warna kuning untuk digunakan sebagai sayap-sayapan ala superman di belakang punggungnya. 

Bocah terakhir itu, nekat menyeberang jalan menyusul keenam orang temannya di depan, namun tepat saat Pemotor Honda PCX warna merah melintas. 

Brak. Tabrakan tak dapat terelakkan. Tubuh si bocah tampak terbentur bodi depan motor yang dikendarai oleh diduga kuat seorang pria. 

Ciri-cirinya, masih didasarkan pada video CCTV tersebut, pemotor itu mengenakan jaket hitam, dengan pakaian dalam berwarna merah, bercelana biru, bersepatu, lalu mengenakan kacamata, bermasker putih, dan berhelm hitam. 

Kembali melihat video tabrakan tersebut. Tampak, tubuh si bocah terpental dalam keadaan berkalang memeluk aspal, sesaat 'dicium' bodi depan motor tersebut, dan terpantau sempat tak bergerak. 

Anehnya. Setelah menyadari bahwa dirinya terlibat insiden tabrakan tersebut. Ternyata si pemotor itu, hanya menolehkan kepala ke sisi kiri untuk melihat kondisi si bocah yang tak bergerak, dengan tetap tidak mengurangi laju kecepatan motornya. 

Dan, dapat ditebak oleh pemirsa, bahwa diakhir video tersebut, si pemotor tersebut tetap melanjutkan perjalanannya. 

Kendati demikian. Si bocah korban tabrakan tersebut tak lama kemudian mendapatkan pertolongan oleh beberapa orang yang kebetulan berada di dekat lokasi kejadian. 

Tampak tiga orang siswi berkerudung dan berseragam sekolah berlarian mendekati dan menolong mengevakuasi si bocah. 

Bersamaan dengan aksi cepat tanggap ketiga siswi tersebut. Beberapa orang warga juga tampak berdatangan membantu mengevakuasi korban. 

Bahkan ada yang sempat terekam berupaya melakukan pengejaran terhadap si pemotor terduga pelaku tabrak lari tersebut. Namun, entahlah. Video CCTV singkat tersebut tak dapat menjelaskan kelanjutan kejadian tersebut. 

Penelusuran TribunJatim.com, diketahui, korban tabrak lari itu, seorang laki-laki berinisial ABA (9) merupakan bungsu dari tiga bersaudara, anak dari pasangan suami istri (Pasutri), Hariyanto dan Isa, yang tinggal di Perkampungan Tambak Osowilangun Gang 10 No 160, RT 03, RW 1, Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya. 

Akibat Insiden tersebut, korban yang mengalami patah tulang pada bahu itu, sempat dirawat inap selama empat hari di RSUD Ibnu Sina, Gresik, sejak hari kejadian Selasa (7/3/2023), sebelum akhirnya diperbolehkan pulang untuk melakukan rawat jalan, pada Jumat (10/3/2023). 

Ibunda korban Isa (46) menceritakan, insiden tersebut bermula saat sang anak bersama tujuh orang temannya di kampung hendak menghadiri acara 'selametan' peringatan momen malam Sya'ban, di salah satu masjid terdekat, sekitar pukul 12.51 WIB. 

Lokasi masjid tersebut berada di permukiman seberang dari perkampungannya. Untuk bisa tiba di sana, warga memang diwajibkan menyeberangi ruas jalan selebar lima meter yang padat oleh kendaraan besar pada momen tertentu. 

Saat hendak menyeberangi jalan. Ternyata, enam orang bocah tersebut berhasil lebih dulu menyeberangi secara bersamaan. 

Namun, apes dengan ABA. Isa melanjutkan, saat anaknya hendak menyusul keenam orang temannya di depan, ternyata pada saat yang bersamaan melintaslah pemotor Honda PCX warna merah. 

Brak. Tabrakan tak dapat terelakkan. Tubuh sang anak tampak terbentur bodi depan motor yang dikendarai oleh diduga kuat seorang pria. 

"Iya pasrah. Kalau bisa ya tanggung jawab. Iya (kalau gak ada uang) gak apa-apa. Tanggung jawab ke sini minta maaf. Kok koyok ngunu ditinggal. Gak onok rasa kasian sama sekali (kok langsung ditinggalkan. Tidak ada rasa kasihan sama sekali)," katanya saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya, Kamis (16/3/2023). 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved