Berita Viral
VIRAL Cuitan Peneliti Bahas Siklon Herman, Apa itu? Bisa Muncul Dampak Mengerikan dari Lapis Pusaran
Cuitan seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Twitter menjadi perbincangan usai bahas siklon Herman. Apa itu?
Adapun siklon Herman adalah siklon tropis yang merupakan badai dengan kekuatan yang besar.
Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.
Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 derajat celcius, dikutip dari Bangka Pos.
Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.
Kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.
Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km.

Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.
Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.
Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.
Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi.
Yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Baca juga: Fakta Hujan Cacing di China, Warga Merinding Keluar Pakai Payung, Ada Fenomena Serupa di Florida
Di sisi lain, warganet juga menanyakan kepada Dr Erma Yulihastin dalam cuitannya.
Mereka merasa awam dan bertanya-tanya mengapa siklon kali ini namanya laki-laki sebab biasanya dinamai dengan nama perempuan.
"Sudah ada konsensus, kalau terbentuk di Samudra Hindia dinamakan nama laki-laki oleh penemunya. Nama perempuan untuk Samudra Atlantik. Ada juga yang dinamakan dengan nama bunga oleh BMKG kalau siklon masuk di wilayahnya BMKG," jelasnya.
hujan bercampur angin
siklon Herman
Badan Riset dan Inovasi Nasional
BRIN
Dr Erma Yulihastin
BMKG
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
berita viral terkini
Menu MBG Disebut Pelit, Usaha Adik Kepala Desa Disinggung, Kades Sebut sudah Diperbaiki |
![]() |
---|
Tampar Siswa yang Tak Gulung Tikar, Guru Olahraga Diberhentikan Disdik, Minta Maaf ke Ortu |
![]() |
---|
Pantas Kades Ahmad Riyadi Bisa Tilap Uang Rp727 Juta, Bangun Infrastruktur Asal-asal dan Tak Selesai |
![]() |
---|
Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Bikin Rugi Negara Rp 2,9 Miliar, Pengurus Desa Dikelabuhi |
![]() |
---|
Kesaksian Warga saat Polisi Temukan Bima di Malang, Langsung Dirangkul dan Dibawa Naik Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.