Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Dendam Kesumat Kelompok Gangster di Surabaya, Remaja Bacok Leher Orang Pakai Celurit 2 Meter

Dipicu dendam kesumat kelompok gangster di Surabaya, tiga remaja bacok leher orang lain pakai celurit sepanjang 2 meter.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Herlina menunjukkan celurit sepanjang 2 meter yang dipakai kelompok gengster, Selasa (11/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Herlina memegang satu bilah celurit sepanjang 2 meter.

Bagian cekungan dari celurit itu ketika terkena sinar matahari terlihat mengkilap, seolah menunjukkan senjata ini sangat tajam.

Tak disangka, ternyata senjata itu milik tiga remaja.

Mereka adalah IQ (17), SI (16), SR (14).

Senjata itu telah mereka gunakan untuk membacok leher RBA, remaja berusia 19 tahun asal Tambaksari, Surabaya.

Peristiwa itu terjadi di Asemrowo Surabaya pada Selasa (4/4/2023) lalu.

Aksi pengeroyokan itu dipicu dendam kesumat antar kelompok gangster.

Sebelumnya, kelompok IQ, SI, dan SR kalah tawuran dengan kelompok RBA.

Kemudian mereka bertemu kembali untuk adu kekuatan pada pekan lalu.

"Kelompok pelaku bernama lndependent Sliweran. Kelompok inilah yang melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada korban," kata AKBP Herlina, Selasa (11/4/2023).

IQ, SI, dan SR sekarang diamankan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP ayat 2 ke-2 dan Pasal 351 KUHP ayat 2.

Baca juga: Peristiwa Berdarah di Probolinggo, Berawal dari Jok Motor Robek, Pria Tega Bacok Temannya

Diketahui kasus ini bukan kali pertama terjadi di Surabaya.

Tahun lalu bentrok antar gangster terjadi di kawasan Galaxy Mall Surabaya hingga menyebabkan seorang satpam ikut menjadi korban.

Potret ini menjadi bukti fenomena gangster yang belum mereda.

Brigjen Akhmad Yusep saat masih menjabat Kapolrestabes Surabaya pernah mengakui saat memberantas gangster, polisi seakan diajak kejar-kejaran. Bakal lenyap ketika polisi mulai bertindak represif. Namun, kemudian muncul kembali ketika situasinya sudah adem ayem.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved