Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kurir di Palembang Dikeroyok, Diduga karena Isi Paket yang Dibawa, Videonya Viral: Baik-baik Ngomong

Kurir di Palembang dikeroyok diduga karena isi paket yang dibawa, videonya viral.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/terang _media
Viral kurir di Palembang dikeroyok tiga orang diduga karena isi paket yang dibawa 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah video merekam seorang kurir dikeroyok di lorong Pertahanan, Plaju, Palembang, beredar di media sosial pada Senin (17/4/2023).

Aksi tersebut diungkap seorang kurir ekspedisi yang mengaku mendapat pukulan dari warga setempat karena diduga membawa paket kosong.

Kini terungkap kronologi kurir tersebut diduga dikeroyok sejumlah warga lorong Pertahanan, Plaju, Palembang.

Seperti apa kejadian yang sebenarnya?

Baca juga: Curhat Kurir COD Tak Sanggup Antar Paket Lebaran, Minta Pelanggan Stop Belanja: Anda Puas Kami Tewas

Terlihat dari unggahan akun Instagram @terang_media, seorang kurir tak diketahui namanya mengatakan dikeroyok oleh tiga orang.

"Ini kawan-kawan aku minta tolong aku dikeroyok digoco-goco, oleh wong ini, wong tiga aku digoco."

"Ini bapaknyo, tadi adeknyo yang goco aku, paket aku dibuangke, digeterkenyo dari lorong aku dikejer," ucap kurir, dilansir dari Tribun Sumsel, Senin (17/4/2023).

"Kejadian di plaju pertahanan lr bersama Palembang. Bole liat vidio ny min geser ke kiri." tulis keterangan di unggahan tersebut.

Diungkap kurir tersebut, ia mengaku mengantar paket secara baik-baik tanpa tahu jika paket ternyata tidak ada isinya.

"Posisinyo kami nganter paket, dak taunyo paket katek isinyo, kami baik-baik ngomong," kata sang kurir.

Sementara dalam video terlihat seorang pria berbaju oranye terlibat adu mulut membela kurir dengan seorang bapak yang memegang paket.

Aksi cekcok mulut itu pun kemudian ditengahi warga setempat.

Kurir tersebut menyampaikan, sebelumnya ia telah menawarkan pengajuan paket untuk dibatalkan.

Namun saran tersebut tak diindahkan oleh bapak penerima paket, hingga diduga terjadi pengeroyokan.

"Aku digoco dicekek, posisinyo aku nawari tadi bisa dicancel, tapi mereka tadi langsung nyekek aku," sambung sang kurir.

"Baju putih itu nah yang goco aku, Aku nak pembelaan pak, olehnyo aku katek salah pak dicekek," sambungnya.

Warga setempat pun berhasil melerai kejadian hingga membantu mengemaskan barang yang dibawa kurir.

Unggahan itu pun tak pelak ramai mendapat reaksi beragam dari netizen.

"Sebar dan viralkan biar di tangkap..." ujar @the.dark.knight_911.

"Apa perlu ,ada penyuluhan tentan cara beli online, di setiap daerah hade," ungkap @pemuda_poloss.

"Kasihan culas seller nya, kurir nya yg kena di tambah yg beli pun SDM nya rendah. Lengkap sudah," ujar @sudrajatprawirasudiyono.

Hingga berita ini terbit, jurnalis Tribun Sumsel masih mengkonfirmasi kabar tersebut.

Kejadian serupa dialami seorang kurir ekspedisi di Kota Malang yang antarkan paket kiriman Cash On Delivery atau COD.

Sang kurir justru dianiaya penerima paket COD tersebut.

Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (26/3/2023) lalu.

Korban penganiayaan, Andika (22) mengatakan, ketika itu ia mengantarkan paket berisi alas kaki.

Tujuan paket COD tersebut adalah sebuah rumah di Jalan Arif Margono, Gang I, Kecamatan Klojen.

"Saya antarkan paket tersebut sesuai dengan alamatnya."

"Karena penerima paket sedang tidak ada, maka saya letakkan di rumahnya lalu saya tinggal."

"Akan tetapi hingga siang, saya tak mendapat kabar apapun terkait pembayaran paket COD tersebut," ujarnya pada Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Tak Peduli Diterpa Musibah, Kurir Tersenyum saat Motor Terbakar, Ada yang Masih Bisa Diselamatkan

Lalu pada sore hari, ia pun kembali mendatangi rumah penerima paket untuk menagih pembayaran.

"Sesampainya di sana, saya bertemu dengan penerima paket."

"Namun, dia tidak mau membayar karena merasa tidak cocok dengan barang yang diterima," tambahnya.

Dirinya pun mengungkapkan, bahwa tanggung jawab kurir untuk menagih pembayaran.

Ia menjelaskan, kurir tidak bertanggung jawab dengan isi maupun kualitas paket.

"Saya pun tetap menagih, tetapi penerima paket tidak mau membayar. Akhirnya, dia malah memanggil suaminya."

"Tak lama kemudian, suaminya datang dan langsung memukul serta menendang bagian kaki saya."

"Saya pun berteriak meminta tolong, tetapi tetangga sekitar tidak berani menolong," ungkapnya.

Tak mendapatkan pembayaran paket COD sekitar Rp200 ribu, Andika justru pulang dengan keadaan kaki memar setelah dianiaya.

Ia pun memutuskan untuk melakukan visum ke rumah sakit dan membuat laporan ke Polresta Malang Kota.

"Hasil visum saya ada memar di bagian paha, tetapi saat ini kondisinya sudah membaik."

"Meski begitu saya tetap melapor ke polisi dan meminta diusut supaya kejadian ini tidak terulang lagi."

"Sejak jadi kurir, baru pertama kali ini saya mengalami kejadian seperti ini," jelasnya.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga menerangkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan laporan dari korban.

Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Pihak korban telah membuat laporan dan sudah kami terima. Kami masih lakukan penyelidikan atas kejadian ini," tuturnya.

"Dan kami juga menyarankan kepada korban, untuk dapat datang kembali ke Polresta Malang Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut," tandas Bayu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved