Berita Surabaya
Ratusan Anak Panti Asuhan Dikenalkan Profesi MC Lewat Buka Bersama MC Wani Suroboyo
Ramadhan menjadi momen berbagi dan merajut kebersamaan bagi banyak orang. Salah satunya dilakukan para komunitas pembawa acara atau Master of Ceremony
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Ramadan menjadi momen berbagi dan merajut kebersamaan bagi banyak orang. Salah satunya dilakukan para komunitas pembawa acara atau Master of Ceremony (MC) di Surabaya.
Tergabung dalam komunitas ‘MC Wani Suroboyo’ mengajak 100 anak panti asuhan untuk buka puasa bersama sekaligus mengenalkan profesi MC yang dikemas dengan menyenangkan.
“Tahun ini alhamdulillah kami bisa menyelenggarakan Safari Ramadhan dengan berbuka bersama 100 anak yatim, kita berusaha tidak hanya menjadi MC hinggar bingar di panggung tapi juga berbagi, mengenalkan profesi yang mungkin menginspirasi hal positif bagi anak-anak,” kata panitia penyelenggara, Emil Farizza, belum lama ini.
Para MC Wani Suroboyo membagikan santunan, parcel, Al-Quran dan juga mainan kepada anak-anak panti asuhan.
Di sisi lain, mereka juga mengajak bermain dan mengenalkan profesi MC kepada anak-anak yatim piatu.
Hal ini sebagai pengenalan, bahwa selain profesi yang populer di kalangan anak-anak seperti dokter dan polisi juga ada profesi pembawa acara.
MC Wani Suroboyo ingin menepis pandangan profesi MC yang kurang menjanjikan, menjadi sebuah profesi yang bisa diandalkan dan membawa manfaat bagi banyak orang.
Baca juga: Berkah Ramadan, HDCI Surabaya Ajak Ratusan Anak Yatim Nobar dan Buka Bersama di Ciwo
“Profesi MC jaman dahulu mungkin bukan hal yang menjanjikan padahal kalau menekuni serius dan profesional bisa diandalkan di masa depan,” paparnya.
Dalam acara ini, para anggota komunitas mengenakan pakaian nusantara dari berbagai daerah. Hal ini juga sebagai upaya mengenalkan keberagaman, kreatifitas busana nusantara dan memperkuat rasa nasionalisme.
“Mengisi semarak di bulan Ramadhan dengan meningkatkan nasionalisme bangsa. Sebagai deorang MC juga memiliki nasionalisme yang tinggi,” katanya.
Dalam mengenalkan profesinya, para anggota komunitas mengajak berinteraksi anak-anak panti asuhan. Hal ini sekaligus mengasah teknik publik speaking anak-anak.
“Salah satunya membuat mereka berani tampil di depan,” katanya.
Rangkaian acara ini ditujukan untuk menunjukan bahwa profesi MC dapat memberikan dampak bagi banyak hal.
Mulai dari berbagi dengan sesama, mengasah kemampuan, mengenalkan budaya dan kearifan lokal kepada tentang Indonesia ke masyarakat.
“Jadi bukan hanya sebelah mata tapi juga sama dengan profesi yang lain,” tutupnya
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.