Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Asah Keterampilan, Bimker Lapas Kelas I Malang Latih Warga Binaan Buat Asbak dari Limbah Plastik

Asah keterampilan, Bimker Lapas Kelas I Malang melatih warga binaan menciptakan asbak dari limbah plastik.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Malang saat membuat asbak dari limbah plastik, Selasa (9/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kuriawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas Kelas I Malang kembali menciptakan inovasi dan produk terbaru.

Melalui Bimker tersebut, para warga binaan pemasyarakatan (WBP) dilatih membuat asbak dari limbah plastik.

Kabid Kegiatan Kerja Lapas Kelas I Malang, Arya Galung mengatakan, program ini bertujuan untuk memberikan WBP keterampilan baru.

"Kami berharap ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini, dapat menjadi bekal berharga kelak saat mereka bebas nanti," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (9/5/2023).

Dirinya menjelaskan, asbak tersebut dibuat dengan cara membakar sampah plastik dengan suhu tinggi. Setelah meleleh, lelehannya dimasukkan ke dalam cetakan.

"Setelah dimasukkan ke dalam cetakan, ditunggu hingga dingin. Setelah kondisinya dingin, bisa dilepas dari cetakan lalu dirapikan sehingga menjadi asbak yang terlihat bagus dan menarik," jelasnya.

Di samping WBP mendapat keterampilan baru, melalui kegiatan tersebut juga mengurangi jumlah sampah plastik.

"Mengolah sampah atau limbah plastik menjadi asbak memiliki nilai ekonomis dan berguna. Karena mengurangi jumlah sampah plastik yang berserakan di lingkungan sekitar sini. Selain itu, sampah yang seharusnya menjadi beban lingkungan menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai jual," ungkapnya.

Sementara itu, Humas Lapas Kelas I Malang, Hamlana menuturkan, asbak limbah plastik itu rencananya akan dijual ke masyarakat umum.

Baca juga: Hari Ketiga Lebaran 2023, Kunjungan Keluarga Napi ke Lapas Narkotika Pamekasan Membludak

"Rencana akan kami jual ke masyarakat. Untuk harganya, kami patok sekitar Rp 5.000 saja," ujarnya.

"Dan uang hasil penjualan tersebut, kami jadikan modal untuk perbaikan sarana pengolahan sampah atau TPST dan upah WBP. Jadi selain mendapatkan ilmu keterampilan dan life skill, mereka juga dapat menghasilkan ketika menjalani masa tahanan di Lapas Kelas I Malang," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved