Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bu Kades Dirikan Tenda di Atas Puing, Rumah Dihancurkan Buat Jalan Tol, Cuma Dibayar Rp1 M: Hak Kami

Bu Kades dirikan tenda di atas puing, rumah dihancurkan buat jalan tol, kesal cuma dibayar Rp1 M.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJOGJA.COM/ALMURFI SYOFYAN
Bu Kades yang rumahnya hancur karena proyek tol Solo-Yogyakarta kini dirikan tenda di atas puing-puing 

Tak berselang lama, suaminya memapah Siti yang masih menangis.

Meski mendapatkan penolakan warga, proses penggusuran terkait proyek tol Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah, tersebut terus dilanjutkan.

Dikutip dari Tribun Jogja, eksekusi 13 bidang tanah terdampak proyek tol Solo-Yogyakarta di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dilaksanakan Rabu (10/5/2023).

Di desa tersebut terdapat tujuh bangunan rumah yang dieksekusi oleh tim eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Klaten.

Satu rumah di antaranya merupakan rumah milik Bu Kades Pepe, Siti.

Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika, menangis saat rumahnya dirobohkan alat berat pada Rabu (10/5/2023), demi proyek jalan tol Solo-Yogyakarta
Kades Pepe, Ngawen, Klaten, Siti Hibatun Yulaika, menangis saat rumahnya dirobohkan alat berat pada Rabu (10/5/2023), demi proyek jalan tol Solo-Yogyakarta (TRIBUNJOGJA.COM/ALMURFI SYOFYAN - KOMPASTV)

Pantauan Tribun Jogja di lokasi, pembongkaran rumah diawali dengan apel gabungan oleh aparat penegak hukum di kantor desa setempat, sekitar pukul 08.00 WIB.

Siti pun sempat berorasi dan menyampaikan protes di depan rumahnya dan mengatakan akan menuntut keadilan.

"Undangannya berbunyi musyawarah uang ganti kerugian proyek jalan tol."

"Tetapi sampai di lokasi tidak ada musyawarah sama sekali sampai hari ini," ucap Siti.

Ia juga mempertanyakan cara menghitung ganti kerugian tanah terdampak tol.

Sebab menurut dia, ada beberapa rumah yang dapat ganti rugi dalam jumlah besar dan ada juga yang kecil.

"Cara menghitungnya bagaimana? Ini kan uang negara, kok acak-acakan begini dan tidak profesional?" tanyanya.

Kepala Desa Pepe, Siti Yulaikah, saat melaksanakan protes sebelum pengosongan barang-barang di rumahnya oleh tim eksekusi jalan tol Jogja-Solo, Rabu (10/5/2023).
Kepala Desa Pepe, Siti Yulaikah, saat melaksanakan protes sebelum pengosongan barang-barang di rumahnya oleh tim eksekusi jalan tol Jogja-Solo, Rabu (10/5/2023). (TRIBUNJOGJA.COM/ALMURFI SYOFYAN)

Sementara itu Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, akan membuka dialog.

Ia juga akan menemui para warga yang tetap bertahan meski tanah dan rumah telah dieksekusi untuk proyek tol Solo-Yogyakarta tersebut.

"Dalam waktu dekat saya akan berkunjung bagi warga sembilan kepala keluarga (KK) yang rumahnya dieksekusi ini."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved