Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Penampilan Perlente dan Bermobil, 3 Pria Ini Ternyata Komplotan Maling, Jual Motor Curian ke Madura

Berpenampilan perlente dan bermobil, 3 pria ini ternyata komplotan maling motor yang beraksi di Surabaya dan Sidoarjo, jual motor curiannya ke Madura.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Komplotan maling motor yang beraksi dengan mengendarai mobil sewaan saat diinterogasi oleh Kapolsek Sukolilo, Kompol M Sholeh, Sabtu (13/5/2023). Komplotan itu telah belasan kali beraksi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. 

Namun membawa alat tuas pengungkit kunci T, sebagai sarana membobol lubang kunci kontak motor. 

Berdasarkan catatan rekam jejak kejahatannya, tersangka Imam yang bertindak sebagai otak kejahatan dari komplotan tersebut, merupakan residivis yang berkali-kali keluar masuk penjara. 

"Mereka rata-rata residivis. Mereka sudah melakukan aksinya (hingga dipenjara). Seteleh mendekam di jeruji besi. Mereka melakukan aksinya lagi," pungkasnya. 

Baca juga: Maling Motor di Balai Kota Surabaya Diciduk Polisi, Kawan Kabur Bawa Motor Curian

Kemudian, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Polrestabes Surabaya, Iptu Hedjen Oktianto mengatakan, komplotan tersebut telah beraksi mencuri motor di sebuah kafe kawasan Sukolilo, sebanyak tujuh kali. 

Komplotan tersebut memanfaatkan bodi mobil yang disewanya untuk menutupi area terbuka dari sisi parkir motor yang menjadi sasarannya. 

Tujuannya, saat si eksekutor membobol lubang kunci kontak motor sasarannya, aksi mereka tidak terlalu terlihat oleh warga sekitar lokasi. 

"Mobilnya sewaan, bukan mobil pribadi. Cukup cepat beraksinya. Mereka dekati motor, lalu turun samping mobil, lalu membobol. Jadi enggak ketahuan. Fungsinya menutupi aksi mereka," ungkap Iptu Hedjen Oktianto, pada TribunJatim.com.

Kemudian, sebab edukasi keamanan dari ancaman kejahatan pencuri motor, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada dan berhati-hati saat memarkirkan motor di tempat umum. 

"Pastikan, memarkirkan motor di area parkir resmi yang telah disediakan. Kemudian, jangan lupa mengunci motor. Dan, dianjurkan melengkapi keamanan motor dengan memasang kunci ganda, berupa gembok," ujarnya.

"Masyarakat kami harap berhati-hati menempatkan parkir kendaraannya, saat aktivitas. Kami sarankan pakai kunci ganda sehingga para pelaku tidak mudah," tambahnya.

Sementara itu, tersangka Imam Syafii mengaku, komplotannya telah beraksi di 15 lokasi yang tersebar di kawasan Sukolilo Kota Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo. 

Mereka sengaja menyewa mobil agar memudahkan untuk melakukan pemantauan sekaligus eksekusi motor sasaran. 

Setelah memperoleh motor curiannya, tersangka Imam akan membawa motor tersebut ke beberapa orang penadah yang dikenalnya di Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim. 

"Saya jual ke Madura. Saya jualnya Rp 3,5-4 juta. Sistem jualnya datang ke lokasi, Bangkalan, Galis. Beda-beda orang. Iya kami cari aja keliling, bukan pesanan," kata Imam. 

Uang keuntungan menjual motor curian tersebut digunakan oleh tersangka Imam untuk melunasi utang. 

Sedangkan, kedua temannya, Eko Slamet dan Asrori, yang bekerja sebagai sopir taksi online, digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

"Buat makan dan kebutuhan sehari-hari," ujar Eko dan Asrori secara bersamaan. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved