Peringati Hari Keluarga Internasional, Gubernur Khofifah Ajak Perkuat Ketahanan Keluarga
Khofifah Indar Parawansa mengajak segenap masyarakat untuk menjadikan Hari Keluarga Internasional sebagai momentum untuk memperkuat ketahanan keluarga
TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak segenap masyarakat untuk menjadikan Hari Keluarga Internasional yang diperingati setiap tanggal 15 Mei sebagai momentum untuk memperkuat ketahanan keluarga atau family resilience
Terutama di era kemajuan teknologi dan makin pesatnya perkembangan digitalisasi.
Yang mana kemajuan ini harus diakui memiliki manfaat positif serta juga memiliki dampak negatif jika tidak disikapi dengan baik dan bijak.
“Kemajuan teknologi membawa dampak yang luar biasa pada aspek kehidupan tanpa terkecuali. Digitalisasi memunculkan beragam persoalan baru yang harus kita waspadai.
Untuk itu ketahanan keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk membangun perlindungan diri dari unit terkecil yakni keluarga,” kata Khofifah di sela kunjungan kerjanya di Hong Kong, Senin (15/5).
Khofifah mengatakan, keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Dari keluarga, terbangun interaksi dan komunikasi antar anggota keluarga. Tidak hanya itu, keluarga merupakan sumber pendidikan utama bagi anak.
“Pada dasarnya titik rentan dari kekuatan seseorang adalah terletak pada rantai terlemah. Ibarat rangkaian, kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai terlemah, bukan mata rantai terkuat."
"Jika ada satu saja rantai yang lemah, maka putuslah yang sebetulnya punya kekuatan itu. Nah itulah pentingya keluarga sebagai salah satu sumber kekuatan kita dalam membangun perlindungan diri,” katanya.
Menurutnya, peringatan Hari Keluarga Internasional ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa pentingnya peran keluarga. Keluarga menjadi tempat dimana seseorang berasal dan juga berkumpul.
“Peran keluarga yang baik menjadikan jati diri seseorang juga menjadi baik. Ketika ada persoalan sosial maupun psikologis, maka keluarga akan menjadi support system."
"Namun jika ia tidak memiliki ketahanan keluarga yang baik, maka ketika ada masalah, akan ada kekosongan dalam diri seseorang yang membuatnya menjadi lebih rentan terkena godaan-godaan tertentu,” katanya.
Tidak hanya itu, dalam peringatan Hari Keluarga Internasional ini, Khofifah juga mengajak masyarakat mendukung Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga terdiri atas empat area prioritas yang meliputi penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), penanggulangan penyakit menular; dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Terdapat 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga yakni keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB), Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, dan penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Hari Keluarga Internasional
Tribun Jatim
TribunJatim.com
| Sering Dikomentari Pakai Batik Itu-itu Saja, Menkeu Purbaya Kini Pamer Batik Baru: Gaya Sedikit |
|
|---|
| Awal Mula Warga Malang Bunuh Wanita Panggilan karena Tak Mau Bayar Rp 4,5 Juta, Gagal Melarikan Diri |
|
|---|
| AJI Bojonegoro Gandeng Enam Kampus, Beri Pendampingan Gratis untuk Gelorakan Pers Mahasiswa |
|
|---|
| Bacaan Doa untuk Menenangkan Hati dan Pikiran yang Galau atau Dilanda Masalah |
|
|---|
| Peringati Hari Pahlawan, Bupati Rusdi Sutejo Pimpin Riding Kebangsaan Promosi Air Panas Kepulungan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.