Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Sidoarjo

Program Kurma Digelontorkan, Pelaku UMKM di Sidoarjo Didorong Bermain Ekspor

Sepanjang tahun 2022, Pemkab Sidoarjo mencatat ada sekira 300 UMKM di Sidoarjo yang sudah menjual barang dagangannya sampai ke luar negeri alias go ek

Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
istimewa
Salah satu pelaku UMKM di Sidoarjo yang memanfaatkan bantuan pemerintah lewat program Kurma 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Sepanjang tahun 2022, Pemkab Sidoarjo mencatat ada sekira 300 UMKM di Sidoarjo yang sudah menjual barang dagangannya sampai ke luar negeri alias go ekspor.

Kondisi itu diharap terus berlanjut dan bertambah di tahun 2023 ini, semakin banyak pelaku UMKM di Kota Delta yang bermain ekspor.

Pemerintah pun berusaha terus mendorong para pelaku UMKM untuk bisa menguatkan bisnisnya. Termasuk dengan menggelontorkan program Kurma, bantuan permodalan untuk kelompok usaha perempuan di Sidoarjo.

“Tahun 2023 ini, target penerima program Kurma sebanyak 2.400 kelompok atau masih sama dengan tahun 2022 lalu. Sasarannya memang kelompok perempuan atau ibu-ribu rumah tangga yang menjalankan bisnis UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo Mohamad Edi Kurniadi.

Dari program itu, diharapkan pada lima tahun kedepan sudah ada sebanyak 8.467 RT RW di Kabupaten Sidoarjo mempunyai UMKM unggulan.

Sesuai dengan perintah presiden untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu pertama dengan mencetak UMKM go to ekspor dan kedua P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri).

Beberapa pelaku UMKM di Sidoarjo juga mengaku sudah merasakan manfaat program itu.

Riska, pengusaha brownis asal Wonoayu yang mulai merasakan dampak positif program itu melalui kelompok usaha Sekar Mandiri yang dikelolanya bersama tujuh perempuan lain di Desa Jimbaran Wetan, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo.

Selain menerima manfaat berupa modal usaha yang diberikan dalam bentuk uang tunai yang disalurkan di BPR, juga menerima pendampingan baik itu berupa pelatihan usaha maupun monitoring evaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban kelompok penerima manfaat KURMA.

“Pelatihan usaha yang saya dapatkan saat itu diantaranya, Pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), pelatihan digital marketing, pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), dan sosialisasi tentang izin edar produk (PIRT) dan Halal,” kata perempuan pemilik bisnis fudgy brownies dan keripik brownis MMA yang sudah ditekuninya sejak tahun 2019 tersebut

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved