Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bukannya Lega Setelah Ngunduh Mantu, Keluarga Pengantin Terjun ke Jurang, Penyebab Ganjil: Ngunci

Musibah dialami keluarga pengantin di Bengkulu yang bukannya lega setelah acara Ngunduh Mantu tetapi malah terjun ke jurang.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram
Sebuah acara Ngunduh Mantu malah berubah menjadi duka karena kecelakaan yang penyebabnya masih sangat janggal, Minggu (28/5/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah musibah menyebabkan hilangnya nyawa dialami sebuah keluarga di Bengkulu dalam acara pesta Ngunduh Mantu.

Pasca menikah, rombongan keluarga pengantin ini mengadakan acara Ngunduh Mantu.

Sayangnya, acara Ngunduh Mantu tersebut justru malah berubah menjadi duka.

Tak pernah disangka-sangka keluarga mempelai di Bengkulu malah terjun ke jurang dan satu orang meninggal dunia.

Kini pesta pernikahan itu lantas berubah menjadi duka.

Kecelakaan tunggal terjadi pada salah satu mobil kerabat pengantin pulang ngunduh mantu dari Provinsi Sumatera Selatan.

Mobil yang ditumpangi kerabat pengantin itu terjun ke jurang di Bukit Liku Sembilan Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.

Satu korban meninggal di tempat yakni Dwi Wahyuni Indrawati (61), warga Lubuklinggau Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Sabtu (27/5/2023).

Sedangkan korban luka yakni suami dan anaknya Dwi Wahyuni yang luka ringan.

Termasuk seorang kerabat, Warisem (50) yang juga menderita luka ringan.

Baca juga: Sosok ASN di Lampung Minta ART Tak Berbaju saat Kerja, Polisi Rilis 2 Tersangka, ART Ikut Diperiksa

Informasi dihimpun di lapangan, awalnya mobil Avanza dikemudikan Rowandi dengan penumpang istri bersama anak dan kerabatnya sedang dalam perjalanan dari Muko Muko hendak pulang ke Lubuklinggau.

Mereka pulang dari menghadiri acara ngunduh mantu salah seorang kerabatnya di Muko Muko.

Selesai acara, sekitar pukul 15.00 WIB mereka pulang bersama rombongan ke Lubuklinggau.

Dalam perjalanan pulang itu, mobil Avanza yang mereka tumpangi terjun ke jurang di Bukit Liku Sembilan Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, sekitar pukul 21.30 WIB malam.

Mobil terjun ke jurang setelah acara Ngunduh Mantu
Mobil terjun ke jurang setelah acara Ngunduh Mantu (TribunLampung.co.id)

Dalam kecelakaan itu korban Dwi Wahyuni Indrawati meninggal di tempat.

Menurut kerabat korban Min, penyebab kecelakaan bukan karena sopir ngantuk.

Namun, kecelakaan itu disebabkan oleh mobil yang mereka tumpangi mendadak tidak bisa berbelok ketika memasuki tikungan.

"Mereka masuk tikungan, stirnya tiba-tiba ngunci saat berbelok. Kondisinya saat itu masih terang, sopirnya tidak ngantuk," ujar pada wartawan, Minggu (28/5/2023), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunLampung.co.id

Baca juga: Nelayan ini Ternyata Ayah Artis, Bahagia Meski Rumah Gubuk Reyot, Anak Haru: Abah Tidak Pernah Lupa

Karena itulah mobil akhirnya terjun ke dalam ke dalam jurang.

Sehingga satu korban meninggal dunia tidak terselamatkan.

"Informasinya saat terjun itu bu Dwi langsung meninggal dunia, mungkin luka dalam," tambahnya.

Setelah tiba di Kota Lubuklinggau, korban Dwi Wahyuni Indrawati langsung di makamkan.

Pemakaman dilaksanakan di TPU Tanah Periuk Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau, Minggu (28/5/2023) siang.

Sebelumnya pernikahan sukacita dalam sekejap langsung berubah berduka.

Baca juga: Sosok Siswi SMP Majalengka Berbaju Pengantin di Acara Sekolah, Rupanya Berprestasi, Tradisi Tahunan

Tak jarang terjadi, sebuah pesta pernikahan malah berubah menjadi duka di beberapa tempat.

Misalnya saja seperti yang terjadi di pesta berikut ini.

Sebuah peristiwa tragis terjadi di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Keceriaan pesta pernikahan berubah jadi tragedi.

Rombongan tamu hajatan tersebut berjatuhan.

Mereka dibawa ke rumah sakit, bahkan ada yang meninggal dunia.

Dilansir dari TribunStyle, jembatan gantung di Lembang Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan putus, Sabtu (20/5/2023).

Jembatan itu putus usai dilewati rombongan warga yang hendak menghadiri pesta pernikahan.

Akibat insiden itu, warga yang melewati jembatan itu berjatuhan hingga terbawa arus ke Sungai Maiting.

Petugas pun melakukan penyisiran sejauh 5 kilometer.

Dari 9 warga yang menjadi korban persitiwa tersebut, 7 orang berhasil diselamatkan dan dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit.

Sementara, 1 orang berhasil ditemukan tetapi dalam kondisi meninggal dunia.

Foto hanya ilustrasi - Jembatan rubuh saat mempelai pria bawa seserahan
Foto hanya ilustrasi - Jembatan rubuh saat mempelai pria bawa seserahan (Instagram)

Sedangkan seorang balita masih dalam upaya pencarian.

Kapolsek Rindingallo Iptu Kusuma Tombilangi menjelaskan, saat itu ada 9 orang tercebur ke Sungai Maiting.

“Korban berjatuhan ke sungai sebanyak 9 orang, 7 orang berhasil diselamatkan sementara 2 orang hingga saat ini belum ditemukan,” kata dia, Sabtu (20/5/2023).

Dia menyebut, 7 orang yang berhasil diselamatkan kini dirawat di Puskesmas dan rumah sakit umum (RSU) Marampa.

“Ada 5 orang dirawat di Puskesmas Rindingallo, 2 orang lainnya dirujuk ke RSU Marampa Rantepao untuk mendapatkan perawatan intensif,” ucap dia.

Menurut dia, 2 korban lainnya dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan dengan menyisir sungai sejauh 5 kilometer.

“Tim SAR gabungan TNI dan Polri serta keluarga korban bersama masyarakat sekitar melakukan pencarian dengan menyisir sungai sejauh 5 kilometer dari lokasi awal kejadian,” ujar dia.

Baca juga: Pemilik Sebenarnya Kontrakan 4 Pintu Viky Siswa Jalan Kaki 16 Km, Sudah Terbagi, 1 Jatah Jadi Kios

1 korban tewas ditemukan dan 1 balita masih hilang

Selanjutnya, setelah dilakukan pencarian, satu dari dua korban jembatan putus ditemukan tewas.

Jasad korban ditemukan di sela-sela bebatuan di Sungai Maiting oleh tim SAR gabungan pada Sabtu (20/5/2023).

Menurut Kapolsek, korban bernama Adolfina (50) itu ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian.

“Saat ini, jenazah korban sementara dievakuasi tim SAR gabungan dibantu masyarakat menuju rumah duka,” kata dia, Minggu (21/52023).

Baca juga: Nelayan ini Ternyata Ayah Artis, Bahagia Meski Rumah Gubuk Reyot, Anak Haru: Abah Tidak Pernah Lupa

Saat proses evakuasi korban, para petugas terkendala medan yang terjal.

Evakuasi jasad Adolfina pun dilakukan secara hati-hati.

“Korban dievakuasi oleh tim SAR gabungan dengan menempuh medan yang cukup sulit antara lain arus yang deras saat evakuasi korban, kondisi medan yang terjal dan penuh semak belukar,” ucap dia.

Setelah berhasil dievakuasi, korban segera dilarikan ke Puskesmas Rindingallo.

Dengan demikian, satu korban lainnya masih dilakukan pencarian.

“Setelah diperiksa di Puskesamas Rindingallo jasad korban kemudian dibawah ke rumah duka untuk disemayamkan, sementara satu korban lainnya yang masih balita bernama Zhenia (3) masih dalam proses pencarian,” ujar dia.

Menurut warga setempat, Telpis (19), mengatakan sekitar pukul 10.00 Wita cukup banyak warga yang melintas di jembatan itu.

Namun, tidak lama kemudian jembatan oleng dan warga yang melintas jatuh hingga terbawa arus Sungai Maiting.

“Jembatan putus karena banyak orang melintas, ada lebih 10 orang yang melintas saat itu lalu jembatan miring dan orang yang melintas di atas jatuh,” tutur dia.

Pantauan di lokasi, tali bentangan atau kawat sling sudah berkarat. Termasuk besi besi dari jembatan tersebut juga berkarat.

Terkait peristiwa ini, belum ada tanggapan dari pihak aparatur setempat kenapa jembatan gantung ini tidak ada perbaikan.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved