Mantap Nyaleg di Pemilu 2024, Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Optimis Amankan Kursi di Dapil Neraka

Namun, Tom menanggapi santai potensi persaingan ketat nantinya. 

"Orang kalau sudah baik sih kayaknya gak masuk neraka, insyaallah. Jadi kan neraka ini sudut pandang. Sudut pandangnya kalau mengandalkan money politics dan lain-lain ya neraka lah. Cuma kalau kita berlaku baik ya saya pikir gak ada dapil neraka," seloroh Tom.

"Saya tidak pernah beri statement saya di Dapil Neraka. Santai aja," tambah Tom pria kelahiran 1991 tersebut.

Baginya semua dapil dalam kontestasi akan sama. Hanya saja, dia mengatakan ada kedekatan dengan Surabaya mengapa akhirnya memilih dapil Jatim 1.

"Saya dari kuliah pertama kali sampai saat ini ya semua Surabaya," jelasnya  . 

Sang razy Rich Surabayan ini juga mengaku sudah menyiapkan sejumlah rencana terkait dirinya yang saat ini mantap maju sebagai bacaleg PAN untuk DPR RI di Pemilu 2024 lewat dapil neraka Jatim 1 (wilayah Surabaya dan Sidoarjo).

Sebagai seseorang dengan background pengusaha, Tom Liwafa bakal berkonsentrasi diantaranya pada sektor pengembangan UMKM.

Dalam kesempatan wawancara eksklusif di Studio TribunJatim Network, Senin (29/5/2023), Tom bercerita, baginya sektor UMKM bukanlah dunia baru. Sebab selama ini dia menyebut kerap bersinggungan dengan pelaku UMKM dalam berbagai kesempatan.

"Tentu saya konsennya nanti kalau di DPR RI pasti tentang UMKM dan perekonomian. Itu sesuai sama apa yang sudah saya lakukan," tegasnya. 

Dia menilai sebetulnya kebijakan di sektor perekonomian sudah baik. Hanya saja, hal itu belum teramplifikasi dengan baik di daerah.

Sehingga, perlu berbagai sentuhan dan terobosan untuk semakin mengoptimalkan hal tersebut. Sehingga, harapannya UMKM juga bisa terangkat.

Dia mengatakan selama ini banyak mendalami UMKM sekaligus menggandeng para pelakunya.

"Artinya, kalau saya disuruh milih ya saya pasti pilih bidang UMKM," ungkap bacaleg DPR RI dapil Jatim 1 tersebut.

Dalam kacamata Tom, banyak hal yang perlu dibenahi dari kebijakan untuk mendukung pengembangan UMKM.

Misalnya dalam hal promosi hingga tembus pasar mancanegara. Menurut Tom, sejatinya kementerian terkait sudah melakukan itu.

"Tapi ada beberapa hal yang belum dilakukan. Itu berhubungan dengan episentrum yang ada di Jakarta. Episentrum yang ada di Surabaya seperti apa. Perlu ekspos yang luar biasa," jelasnya.

Dia mengaku percaya kebijakan pengembangan UMKM perlu didorong termasuk dari kursi legislatif di Senayan nantinya.