Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2023

Calon Jemaah Haji Risiko Tinggi Tulungagung Ditandai dengan Pita Merah, Dinkes: Dari Jauh Kelihatan

Calon jemaah haji risiko tinggi asal Tulungagung, Jawa Timur, ditandai dengan pita merah, Dinkes: Dari jauh sudah kelihatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) Tulungagung yang dilengkapi pita merah untuk kelompok risiko tinggi, Selasa (30/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung memasang pita merah pada kalung Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) lansia asal Tulungagung, Jawa Timur.

Pita merah ini sebagai penanda bahwa jemaah haji itu masuk dalam kelompok risiko tinggi (Risti).

Diharapkan tanda merah ini memudahkan bagi Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) untuk melakukan pengawasan.

“Tahun ini memang lebih banyak calon jemaah haji lanjut usia. Makanya tahun ini ada mottonya Ramah Lansia,” ujar Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Didik Eka, Selasa (30/5/2023).

Lanjut Didik Eka, jumlah calon jemaah haji dari Kabupaten Tulungagung sebanyak 1.170 orang.

Dari jumlah itu, hampir 600 orang di antaranya masuk kategori lansia.

Sebenarnya para lansia ini sudah ada tanda khusus, berupa KKJH berwarna oranye.

“Dari Kemenag sudah ada tanda oranye itu. Tapi kalau dari jauh warna oranye itu tidak kelihatan,” ungkap Didik.

Karena itu, Dinkes mempunya inisiatif memasang pita merah pada kalung gantungan KKJH.

Pita merah akan lebih mudah dilihat meski dari kejauhan.

Baca juga: Kamar Mandi Jemaah Haji Indonesia Akan Ditambah 10 Pintu Tiap Maktab, PPIH: Gus Men Konsen Layanan

Dengan demikian TKHI diharapkan akan memberikan perhatian setiap bertemu dengan mereka.

“Dari jauh sudah kelihatan, jadi TKHI bisa paham dia adalah jemaah lansia, perlu perhatian pelayanan dan kesehatan,” tegas Didik Eka.

Jemaah lansia dan jemaah risiko tinggi akan mendapatkan prioritas serta mendapatkan penanganan khusus.

Dari 1.170 calon jemaah haji Kabupaten Tulungagung, ada sekitar 30 orang yang menggunakan kursi roda.

Mereka memerlukan pendamping selama rangkaian pelaksanaan ibadah haji.

“Tahun ini jemaah haji akan menghadapi cuaca panas, diperkirakan sampai 40 derajat celcius. Karena itu diharapkan calon jemaah haji mempersiapkan fisik,” ucap Didik Eka.

Selama menjelang keberangkatan ke tanah suci, calon jemaah haji biasanya melakukan rangkaian kegiatan.

Baca juga: Jemaah Lansia Diimbau Tak Memaksa Salat Berjamaah di Masjid Nabawi, Petugas: Persiapan Puncak Haji

Didik berharap para jemaah haji tidak lagi melakukan kegiatan tiga hari menjelang keberangkatan.

Mereka diminta memanfaatkan waktu untuk istirahat, jangan sampai kelelahan sebelum berangkat ke Tanah Suci.

“Manfaatkan waktu menjaga kondisi fisik. Jangan sampai kelelahan saat berangkat karena terlalu banyak kegiatan,” pungkas Didik.

Calon jemaah haji Tulungagung direncanakan berangkat pada 6 Juni 2023.

Mereka akan bergabung dalam kloter 37, 38 dan 39.

Sebelumnya, ada 3 orang calon jemaah haji Tulungagung yang tidak istithaah sementara.

Satu calon jemaah haji karena baru sekali vaksinasi Covid-19 dosis 1, padahal pemerintah Saudi Arabia mensyaratkan sekurangnya dua dosis.

Namun calon jemaah haji, laki-laki berusia 49 tahun ini masih bisa berangkat dengan ikut kloter lain.

Sebab dia akan menerima vaksin Covid-19 dosis 2 pada 12 Juni 2023 nanti.

Baca juga: Madinah Memasuki Musim Panas, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Waspadai 5 Penyakit, Berikut Gejalanya

Sedangkan dua calon jemaah haji berusia 65 tahun dan 85 tahun menderita Tuberkulosis (TBC).

Mereka tidak bisa berangkat karena baru memulai pengobatan.

Keduanya akan ditunda untuk berangkat tahun depan, dan posisinya diganti cadangan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved