Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Mengejutkan, Penganiaya Taruna Poltekpel Surabaya Ungkap Setahun Ada Dua Orang Tewas di Asrama

Mengejutkan, terdakwa kasus penganiayaan taruna Poltekpel Surabaya ungkap dalam waktu setahun terakhir sudah ada dua mahasiswa tewas di asrama.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Daffa Adiwidya Ariski diadili atas kasus penganiayaan junior di Poltekpel Surabaya yang menyebabkan MRFA (19) tewas, Senin (29/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sidang perkara kematian MRFA (19), mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya disebut-sebut akan menjadi persidangan berepisode panjang.

Daffa Adiwidya Ariski, satu di antara dua terdakwa saat menjalani sidang agenda saksi di Pengadilan Negeri Surabaya, membuat pengakuan mengejutkan, Senin (29/5/2023).

Dia mengatakan, dalam rentan waktu setahun terakhir, sudah ada dua mahasiswa tewas di dalam asrama.

Kasus pertama menimpa mahasiswa angkatan 12 bernama Diky.

Selang 6 bulan berikutnya, nasib serupa dialami MRFA.

Sudah terungkap korban kedua tewas setelah dipukuli terdakwa.

Namun penyebab kematian korban pertama hingga saat ini belum mencuat.

"Saya gak tahu kronologinya. Cuma waktu kejadian di dalam asrama ada pengecekan taruna. Semua disuruh lepas baju hanya pakai celana. Banyak anak-anak cowok yang kabur karena perutnya biru," ungkap Daffa.

Ari Mukti, penasihat hukum Daffa mengatakan, kliennya pernah menceritakan 'tradisi' ospek di Kampus Poltekpel.

Baca juga: Pengakuan Senior yang Tewaskan Mahasiswa Poltekpel Surabaya, Seperti Dejavu: Yang Penting Terasa

Perpoloncoan mencakup penyiksaan fisik di sana merupakan sesuatu hal yang biasa.

Sebelum kliennya terjerat kasus ini, dulu pernah mengalami hal serupa dari para senior.

"Kami bukan menuduh atau mengkaitkan dengan kejadian sebelumnya. Kami hanya menanyakan apakah kejadian serupa pernah terjadi. Klien saya pernah cerita pernah mengalami perpeloncoan dari senior," pungkasnya.

Sebelumnya, pihak Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya merespons adanya insiden perundungan disertai kekerasan hingga menyebabkan seorang siswanya, berinisial MRFA (19) asal Mojokerto, Jatim, tewas, Senin (6/2/2023).

Diketahui, pemuda berinisial MRFA itu merupakan taruna muda atau siswa jurusan transportasi laut Poltekpel Surabaya, yang diterima sejak tahun ajaran 2022.

Baca juga: Detik-detik Taruna Poltekpel Surabaya Tewas Dianiaya Senior, CCTV Rekam Momen Korban Dibopong

Artinya, insiden tewasnya MRFA terjadi saat pemuda bertubuh kurus tinggi berkulit sawo matang itu, sedang menempuh pendidikan semestinya pertama pada bulan kelima.

Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya, Heru Widada mengatakan, pihaknya telah menyerahkan proses penyelidikan dan penyidikan atas kasus dugaan kekerasan fisik tersebut kepada pihak Polrestabes Surabaya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved